JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), perusahaan tambang batu bara bagian dari holding tambang atau MIND ID optimistis mampu mencapai target produksi batu bara tahun ini yang mencapai 30 juta ton. Target tersebut sebenarnya sudah naik ketimbang realisasi tahun lalu sebesar 26,1 juta ton.

Suryo Eko Hadianto, Direktur Utama PTBA, menyatakan PTBA terus memantau fluktuasi harga komoditas batu bara dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga secara optimal, sekaligus tetap waspada untuk menjaga kinerja perusahaan.

“Hingga kuartal III produksi 22,9 juta ton. Penjualan 20 juta ton. Target produksi hingga akhir tahun 30 juta ton,” kata Suryo Eko dalam konferensi pers virtual (25/10).

Untuk memanfaan momentum harga, PTBA juga menargetkan ada peningkatan volume ekspor tahun ini. “Perusahaan menargetkan porsi ekspor batu bara hingga akhir 2021 bisa mencapai hingga 47 persen,” ungkap Suryo Eko.

Jika PTBA targetkan produksi mencapai 30 juta ton artinya ekspor tahun ini ditargetkan sebesar 14,1 juta ton.

Meskipun menggenjot ekspor, PTBA kata Suryo Eko tetap berkomitmen memasok batu bara ke PLN. PTBA sudah lebih dari itu. Dia menjelaskan ekspor menggunakan ketersediaan peningkatan produksi yang cukup signifikan dari 24 juta ton menjadi 30 juta ton. “Kelebihan produksi ini yang kita alokasikan untuk ekspor,” ujarnya.

Beberapa negara utama tujuan ekspor batu bara PTBA diantaranya Filipina, China, Vietnam. Serta satu negara baru yang jadi konsumen PTBA adalah Bangladesh.

Dia menuturkan tidak dimungkiri PLN mengalami masalah dalam pasokan batu bara. Untuk itu PTBA tetap menjaga pasokan bahkan menutup kekurangan pasokan yang dialami oleh PLN.

“Komitmen kepada PLN, apa yang sudah kami komit itu yang kami lakukan. Sebagaimana beberapa bulan terakhir ini memasok PLN untuk mengendalikan krisis batubara di PLN,” ujar Suryo Eko.

Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp4,8 triliun, naik signifikan atau sekitar 176 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp1,7 triliun. Pencapaian laba bersih tersebut didukung dengan pendapatan sebesar Rp19,4 triliun, meningkat pesat 51 persen dibanding capaian di periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp12,8 triliun. (RI)