JAKARTA – Pandemi Covid-19 menyebabkan industri dalam negeri mengalami goncangan berat akibat penurunan permintaan yang diikuti penurunan produksi. Beberapa industri yang masih berproduksi biasanya dalam kondisi beban produksi yang rendah.

Penurunan tajam kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal I 2020 tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang berada dalam fase kontraksi dengan indeks sebesar 45,64 % turun dari 51,5% pada kuartal IV 2019. Secara sektoral, hampir seluruh subsektor mencatat kontraksi, kecuali subsektor makanan, minuman dan tembakau.

Hariyanto, Direktur Konservasi Energi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, meyakini pada era pandemi Covid-19 masih ada upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan performa industri.

“Salah satu upaya yang masih bisa dilakukan adalah dengan penerapan manajemen energi untuk penghematan energi,” kata Hariyanto, kepada Dunia Energi Jumat (10/7).

Hariyanto mengatakan, penerapan manajemen energi utamanya bisa dilakukan dengan pemanfaatan teknologi yang hemat energi dan penerapan metode operasi yang efisien maupun penerapan perilaku budaya hemat energi. Pada kondisi seperti sekarang ini, maka upaya penerapan manajemen energi adalah dengan penerapan hal-hal yang mudah dan berdampak penghematan (low hanging fruit) seperti penjadwalan operasi yang tepat, dan setting kondisi operasi yang efisien.

Beberapa industri yang sudah dilengkapi peralatan kontrol atau otomasi akan merasakan manfaatnya ketika kondisi pandemi Covid-19. Fasilitas produksi akan bisa dikontrol secara otomatis saat beban produksi rendah sehingga penggunaan energi akan efisien.

Hariyanto menekankan bahwa Kementerian ESDM terus berupaya menjalankan berbagai upaya efisiensi dan konservasi energi sebagaimana amanat Undang-undang (UU) Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Perpu 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi. Undang-undang dan Perppu tersebut mengatur pula bagaimana melakukan manajemen energi.

“Penerapan manajemen energi di masa Covid-19 akan sangat membantu industri dalam menurunkan biaya energi sebagai bagian dari biaya produksi,” tandas Hariyanto.(RA)