JAKARTA – Pemerintah mendorong hilirisasi minyak dan gas dapat berjalan optimal sehingga industri migas tidak hanya berbicara eksplorasi dan produksi semata. Salah satu hilirisasi migas yang dikejar adalah petrokimia.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan dengan potensi yang ada Indonesia merupakan negara yang kredibel untuk bisa diajak kerja sama dalam sektor migas. Indonesia kedepan ingin membuat semua infrastruktur migas bisa terintegrasi dan memberikan nilai tambah.

“Saya kira, kita tidak bisa hanya mengandalkan produksi saja. Industri migas harus berkembang menjadi industri yang terintegrasi. Saat ini Indonesia sedang mengembangkan industri petrokimia,” ujar Luhut dalam International Oil and Gas Convention 2020 yang digelar secara virtual, Rabu (2/12).

Menurut Luhut, PT Pertamina (Persero) akan bertransformasi sebagai motor industri petrokimia Indonesia pada 2030 mendatang. Hal tersebut bisa menjadi peluang pelaku usaha interasional yang ingin berinvestasi di indonesia untuk bermitra dengan Pertamina atau memanfaatkan produk petrokimia yang nanti dihasilkan Pertamina.

“Ini adalah produk yang akan berkisar dari turunan volume tinggi, turunan pengembalian tinggi, aromatik, dan bahan kimia khusus, yang termasuk produk farmasi. Hal ini akan mendukung visi Indonesia untuk memiliki otonomi yang lebih luas di bidang bahan aktif farmasi,” ungkap Luhut.(RI)