JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) terus berupaya mengendalikan tantangan perubahan iklim yang menjadi isu global saat ini. Ruandha A Sugardiman, Direktur Jenderal PPI Kementerian LHK, mengungkapkan pada 2020 merupakan tahun yang cukup monumental bagi pengendalian perubahan iklim global. Hal tersebut dikarenakan pada 2020 merupakan tahun pertama negara pihak mengimplementasikan komitmennya di bawah Paris Agreement.

“Sebagai tahun pertama pelaksanaan Paris Agreement, negara pihak dihadapkan pada tantangan lain yang tidak kalah hebatnya dengan perubahan iklim itu sendiri, yaitu timbulnya pandemi global Corona Virus Disease 2019 (Covid-19),” ungkap Ruandha, Kamis (12/11).

Menurut Ruandha, meski pada 2020 memberikan tantangan besar untuk upaya pengendalian perubahan iklim global dan nasional, Kementerian LHK selaku National Focal Point to the UNFCCC tetap optimistis dan menjaga semangat untuk melaksanakan berbagai komitmen yang telah Indonesia sampaikan dalam NDC. Berbagai komitmen tersebut mencakup aksi mitigasi, adaptasi, mobilisasi sumber daya, dan inventarisai gas rumah kaca dan monitoring, pelaporan, dan verifikasi.

Indonesia mempunyai komitmen kepada masyarakat internasional untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri, sampai 41% dengan kerja sama internasional, dan secara bersamaan membangun ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Komitmen tersebut termuat dalam Nationally Determined Contribution (NDC) yang tahun ini merupakan awal implementasi NDC sesuai dengan Paris Agreement.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung implementasi NDC adalah dengan meningkatkan peran serta aktif seluruh pihak, untuk dapat mencapai target 20 ribu kampung iklim pada 2024.

Ruandha mengatakan pada 2020 Green Climate Fund (GCF), salah satu lembaga pendanaan iklim global bentukan UNFCCC, telah menyetujui proposal Indonesai mengenai REDD+ Results-Based Payment, dan mengucurkan pendanaan senilai US$103,8 juta.

“Pencapaian ini menunjukkan respon yang mengesankan dari Indonesia dalam mengatasi ancaman perubahan iklim. Serta sebagai wujud peningkatan kepercayaan di dalam negeri dan komunitas internasional,” tandas Ruandha.(RA)