BOGOR – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian menggelar rapat kerja bersama mensinkronisasikan berbagai program khususnya pengembangan sektor industri berbasis energi.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengakui dalam pengembangan sektor energi industri manufaktur tanah air turut menjadi komponen penting. Namun dalam perjalanannya memang tidak selalu mulus. Untuk itu diperlukan sinkronisasi yang melibatkan semua lini di kedua kementerian.

“Tujuannya bisa mengatasi bottle neck sehingga ke depan industri energi bisa sinkron,” ungkap Arifin ditemui disela pelaksanaan rapat kerja bersama di Bogor, Senin (4/7).

Menurut Arifin kedua tim dari kedua kementerian akan mengumpulkan informasi hal-hal yang terkait antara kedua Kementerian untuk bisa dibahas dan disusun program di beberapa isu mengenai energi, isu hilirisasi industri. “Energi Baru Terbarukan (EBT) dan hal teknis lannya,” ujar Arifin.

Selama ini sektor energi tanah air dianggap sebagai sektor “mahal” lantaran banyak peralatan pendukung masih harus didatangkan dari luar negeri. Untuk itu peran industri dalam negeri yang diharapkan bisa menekan ongkos produksi terus dipertanyakan.

Beberapa permasalahan yang bersinggunan dengan dua kementerian ini antara lain hilirisasi di sektor mineral maupun migas.

Sektor migas misalnya, selama ini potensi cadangan gas belum bisa optimal dimonetisasi lantaran belum jelasnya pembeli gas. Di sini industri diharapkan bisa jadi solusi namun pada kenyataannya industri justru menunggu pasokan gas dengan harga yang rendah.

Sektor minerba juga tidak jauh berbeda. Bahan mentah minerba Indonesia lebih banyak diekspor ketimbang diserap di dalam negeri. Ini terjadi lantaran tidak ada industri dalam negeri yang menyerap.

Sementara itu, Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian, menjelaskan baik Kementerian ESDM maupun Kementerian Perindustrian sama-sama memiliki kepentingan dan target yang ingin dikejar. Untuk itu agar bisa mencapai target bersama diperlukan sinergi dua kementerian ini.

“Semoga ini bisa saling memberikan dukungan terhadap interst dan kepentingan masing masing kementerian. Agar kinerjanya makin ditingkatkan,” jelas Agus. (RI)