JAKARTA– Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan hasil uji coba penggunaan Biodiesel B-100 yang dilakukan Kemtan mampu mencapai jarak 13,1 kilometer per liter yang berarti lebih jauh jika dibanding solar yang hanya mencapai 9 kilometer per liter. Momon Rusmana, Pelaksana Tugs Sekretaris Jenderal Kementan, mengatakan penggunaan B100 bisa menghemat devisa sebesar Rp26 triliun yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani sawit.

Momon menjelaskan, penghematan ini bisa didapat dari substitusi impor solar yang selama ini cukup tinggi. Di sisi lain, biodiesel juga mampu mengurangi pencemaran lingkungan karena rendah polusi dan berbahan baku kelapa sawit 100%.

“Kami sudah membuktikan dengan uji coba pada mobil-mobil dinas Kementan. Dari ujicoba ini, para sopir mengaku kualitas Biodiesel B100 sudah setara dengan DEX yang selama ini digunakan,” ujar Momon dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (7/7).

Karena itu, Momon berharap, ke depan penggunaan B100 ini dapat menjadi alternatif bahan bakar kendaraan. Apalagi, hasil riset dan uji coba Balitbang Kementan menunjukan kesetaraan kualitas dengan minyak lain.

Bambang Gunawan, Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan penggunaan biodiesel B100 dapat berpengaruh pada kondisi ekonomi secara nasional. Apalagi hrganya 40% lebih murah. “Makanya penggunaan B-100 ini berpotensi menghemat devisa sebesar Rp26,66 triliun,” katanya.

Penggunaan biodiesel juga dinilai lebih ramah lingkungan karena karbon monoksida (CO) yang dihasilkan 48% lebih rendah jika dibanding dengan penggunaan solar.

Proses riset Balitbang Kementan diawali pada pengembangan minyak nabati pada 2014. Saat itu, Kementerian Pertanian sukses menghasilkan bahan bakar B-20 yang selanjutnya disebut campuran 20% minyak nabati pada solar. Setelah itu, Kementan berhasil mengembangkan B-30 hingga akhirnya bisa 100 % menggunakan minyak nabati, tanpa campuran solar.

Biodiesel B100 memiliki prospek untuk memecahkan masalah terkait pengembangan industri kelapa sawit, penyejahteraan petani dan penyediaan energi terbarukan. (RA)