JAKARTA – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Kementerian ESDM menggelar kuliah kapita selekta untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni agar bisa beradaptasi langsung dengan dunia kerja serta mampu menjawab tantangan dunia industri 4.0 di sektor energi.

Laode Sulaeman, Kepala PPSDM KEBTKE Kementerian ESDM, mengungkapkan bahwa kuliah kali ini dikhususkan bagi mahasiswa/mahasiswi Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia secara daring yang bertujuan untuk mempersiapkan calon sarjana baru menghadapi dunia pekerjaan atau bisnis dengan kompetensi yang lebih memenuhi kebutuhan dunia usaha, industri, dan penelitian.

Dia mengungkapkan, isu-isu global dan peluang kerja bidang energi, tantangan ketenagakerjaan nasional. “Hingga penguatan SDM dari sisi Human Personality Development dalam merespon tantangan global berbasis kelembagaan,” kata Laode akhir pekan lalu di Jakarta.

Laode melihat salah satu sektor yang harus memiliki SDM yang kuat adalah Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai energi masa depan. Dengan SDM yang baik diharapkan porsi EBT dalam bauran energi nasional meningkat. Penyerapan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Tercatat pada tahun 2019 realisasi bauran energi primer EBT dalam energi mix nasional sebesar 9,15%. Sementara untuk kapasitas pembangkit EBT 10,3GW atau 12,4% dari kapasitas total pembangkit pada tahun 2019 sejumlah 69,1GW.

Sementara untuk daya saing tenaga kerja Indonesia, berdasarkan penelitian Institute for Management Development (IMD) menunjukkan, peringkat Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Secara global, Indonesia berada di peringkat 47 dari 63 negara. “Rendahnya pendidikan pekerja serta ketidaksesuaian (mismatch) antara pendidikan dengan pekerjaan,” ujar Laode.

Saat ini, Pemerintah terus memperkuat SDM di sektor energi melalui pelatihan vokasi, pemagangan berbasis kompetensi di industri, maupun oleh Lembaga penerbit sertifikasi kompetensi. “Kemitraan yang kuat antara institusi pendidikan, Lembaga sertifikasi dan industri adalah syarat mutlak terwujudnya SDM unggul melalui penguatan ini,” jelas Laode.

Ia mempertegas, selain keterampilan atau skill keteknikan, softskill termasuk customer awareness, problem solving, team worker, self management, dan communication and literasi adalah kunci utama memasuki dunia kerja bidang energi.

“Melalui Good Governance and Clean Government, berbagai upaya peningkatan layanan dilaksanakan di semua lini oleh PPSDM KEBTKE,” tegas Laode. (RI)