JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jelang akhir tahun ini akan meningkat seiring dengan Natal dan libur pergantian tahun. Yanuar Budi, Senior Vice President (SVP) Business Operation Pertamina, mengatakan peningkatan signifikan konsumsi BBM diproyeksi akan terjadi lantaran beberapa ruas jalan tol baru sudah mulai digunakan mulai dari ruas tol Trans Sumatera dan juga Trans Jawa.

“Yang beda dari tahun lalu itu, tol sekarang sudah banyak dioperasikan. Dan banyak ruas tol baru seperti tol Kualanamu – Tebing Tinggi, Tol Palembang – tol Kayu Agung – Jakabaring, Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung, tol Bakauheni – Terbanggi besar. Tol Merak sampai dengan Probolinggo yang berjarak 962 km, tol Japek elevated 36 km, dan tol Balikpapan-Samarinda serta tol Manado,” kata Yanuar di kantor Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), Jakarta, Rabu (18/12).

Dalam data Pertamina saat ini ketahanan stok BBM untuk jenis gasoline mencapai 19 hari dengan volume 2,99 juta KL, sementara untuk konsumsi rata-rata per harinya157,8 ribu KL. Kemudian untuk gasoil ketahanannya 16 hari dengan volume 1,25 juta KL dimana rata-rata konsumsi per hari sebesar 77,9 ribu KL.

Kemudian untuk ketahanan LPG selama masa posko natal dan tahun baru tahun ini dijaga selama 17 hari dengan volume stok mecapai 373,6 ribu Metrik Ton (MT) dimana volume rata-rata per harinya 21,9 ribu MT. Lalu untuk bahan bakar jenis avtur ketahanannya 15 hari dengan volume 238,2 ribu KL dan volume rata-rata konsumsi per harinya 15 ribu KL.

“Jadi kami dari Pertamina untuk tahun ini sudah sesuaikan dengan kondisi yang ada, dimana untuk menjamin ketersediaan BBM dan LPG selama Natal dan Tahun baru kami mempertahankan kondisi stok,” ujar Yanuar.

Lebih lanjut dia menuturkan untuk penyiapan layanan khusus yang belum ada fasilitas layanan BBM dan LPG di ruas tol yang difungsionalkan serta yang belum tersedia SPBU di jalur tol tersebut, Pertamina siapkan Kios pertamax 4 titik, Motor kemasan 19 titik, SPBU kantong 132 titik serta SPBU modular 45 titik.

Kemudian untuk layanan LPG total SPBE 638 yang siaga, agen 3.264 agen dan ada 32.258 pangkalan yang siaga.

Sementara itu, M Fanshurullah Asa, Kepala BPH Migas mengungkapkan pada tahun ini persiapan menghadapi lonjakan konsumsi pada akhir tahun sebenarnya sudah dilakukan sejak November dimana harus dilakukan pengendalian untuk antisipasi kelangkaan BBM terutama BBM bersubsidi yang memang akan melebihi kuota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Menurutnya berdasarkan data yang ada peningkatan konsumsi gasoline akan sangat signifikan terjadi pada H-1 tanggal 25 Desember. kemudian pada H+6 atau tanggal 31 Desember bertepatan dengan malam pergantian tahun. Sementara gasoil justru akan menurun. “Untuk gasoline puncak pertama 120 ribu KL konsumsi gasoline Puncak kedua 124,31 ribu KL,” kata Fanshurullah.(RI)