JAKARTA – UPC Renewables menyatakan akan membangun puluhan menara kincir angin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), di Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ini merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan energi terbarukan Presiden Joko Widodo dan transformasi pabrik setrum negara, PT PLN (Persero).

UPC Renewables akan bekerja sama dengan Kenertec, produsen lokal menara angin skala utilitas bersertifikat ISO 9001: 2015 dan ISO 14001: 2015 berlokasi di Cilegon, Banten. Kedua perusahaan sebelumnya telah bekerja sama membangun PLTB komersial pertama di Indonesia yang  berlokasi di Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2018.

“Menara kincir angin buatan lokal ini akan berlokasi di Geopark Nasional Ciletuh Pelabuhan Ratu (GNCP), Sukabumi, dengan kontrak senilai Rp500 miliar. Total menara akan mencapai 50-55 menara dengan tinggi sekitar 120 meter,” ungkap Kalla Primista, Senior Project Developer UPC Renewables, Kamis (22/4).

Pada 2015 UPC Renewables telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU) dengan PLN untuk pembangunan PLTB di Sukabumi,
yang juga disaksikan oleh Presiden Joko Widodo di Washington, Amerika Serikat.

Komitmen kesiapan Kenertec dan UPC Renewables merupakan bagian dari dukungan kepada pemerintah Indonesia yang menargetkan pemanfaatan energi terbarukan pada 2025.

Selain itu, rencana pembangunan PLTB di Sukabumi juga merupakan dukungan
terhadap salah satu pilar transformasi PLN, yakni penggunaan green energy sebagai pembangkit listrik masa depan.

Kesiapan pembangunan PLTB Sukabumi ini juga mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Jika terealisasi, puluhan menara kincir angin di lokasi wisata GNCP, Sukabumi, yang sudah dinobatkan sebagai situs geopark global oleh UNESCO, juga bisa menjadi ikon wisata baru kelas dunia bagi Kabupaten Sukabumi dan memperkuat citra Indonesia dan Jawa Barat yang mendukung energi bersih,” ujar Kalla.

CD Choi, tim pemasaran Kenertec, berharap kolaborasi yang sangat baik dengan UPC Renewables dapat berhasil dan direalisasikan.

“Tidak hanya karena nilai kontraknya
yang besar, tetapi lebih karena penggunaan menara kincir angin buatan dalam negeri akan memberikan peluang yang lebih besar bagi pabrikan lokal untuk berkembang di bidang energi terbarukan,” kata dia.

Menara kincir angin buatan Kenertec sudah digunakan di berbagai belahan dunia, namun untuk pertama kalinya di Indonesia digunakan di PLTB Sidrap, dimana 30 turbin berspesifikasi tinggi menghasilkan kapasitas terpasang 75 MW.

Kalla Primista, meyakini pembangunan PLTB di Ciletuh, Sukabumi, akan mendongkrak peningkatan investasi di wilayah tersebut. Keberadaan PLTB nantinya tidak hanya akan memberikan energi bersih dan hijau, serta nilai tambah pariwisata di Kabupaten Sukabumi, namun juga menyeimbangkan antara konservasi, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

“Ini merupakan bentuk dukungan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terkena dampak pandemi Covid-19, melalui real deliverable projects dengan manfaat nyata dan terukur,” kata Kalla.(RA)