JAKARTA – Realisasi investasi sektor minyak dan gas bumi (migas) pada kuartal I 2019 mencapai US$ 2,223 miliar, naik tipis atau sebesar 10,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu US$ 2,01 miliar. Beberapa kegiatan yang menjadi kontribusi dalam capaian investasi tahun ini di antaranya berasal dari kegiatan pengeboran, pemeliharaan fasilitas dan kegiatan operasi sejak Januari hingga 31 Maret 2019.

Adapun realisasi ini kuartal I  sudah mencapai sekitar 15% dari target total investasi migas yang dipatok sebesar US$14,7 miliar pada tahun 2019.

“Beberapa kegiatan memang masih on progress. Utamanya pengeboran, pemeliharaan fasilitas dan kegiatan operasi masih berlangsung sehingga belum dibebankan kepada negara,” kata Wisnu Prabawa Taher, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Jumat (18/4).

Menurut Wisnu dengan capaian realisasi yang bisa lampaui tahun lalu, Ia optimis bahwa investasi migas tahun ini bisa lebih bergairah. Indikator itu bisa dilihat dari kegiatan pengeboran baik eksplorasi dan eksploitasi yang meningkat.

DIa menuturkan pengeboran sumur eksplorasi pada kuartal I 2018 hanya sebanyak delapan sumur sementara pada kuartal I 2019 sudah ada 15 sumur yang di bor.

Sementara itu, untuk sumur eksploitasiPenge atau pengembangan pada kuartal I 2018 sebanyak 58, untuk kuartal I 2019 realisasi pengeboran sumur eksploitasi sudah sebanyak 61 sumur.

Wisnu berharap untuk realisasi investasi sendiri bisa lebih baik pada kuartal II ini. Ia menjelaskan kuartal II kerja hulu migas makin agresif dan bisa merealisasikan investasi yang capai target.

Untuk kegiatan eksplorasi lainnya yakni survey seismik 2D sudah dilakukan sepanjang 646 km kemudian untuk survey seismik 3D sudah dilakukan seluas 437 km2. (RI)