NUSA DUA – Terobosan baru dilakukan dalam gelaran AMEM-41 di Bali yakni untuk pertama kalinya dilibatkan para generasi muda untuk menyuarakan pendapatnya tentang transisi energi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginisasi Youth Dialogue Southeast Asia Youth Energy Forum (SAYEF) 2023 dan akhirnya menghasilkan gagasan anak muda dari delegasi negara Asia Tenggara dan sekitarnya dalam akselerasi pengembangan energi khususnya energi bersih di Kawasan Asia Tenggara.

“Hal ini mempertegas kesiapan generasi muda dalam memperkuat strategi dan implementasi sektor energi pada ASEAN Member State (AMS). Hasil gagasan yang disampaikan akan membahas tiga pilar, yaitu Renewable Energy, Energy Efficiency and Conservation, dan Interconnectivity and Green Technologies,” ungkap Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Sabtu (26/8)

Sementara itu, Zagy Yakana, Chairperson SAYEF pada Ministers-CEO and International Organizations (IOs), menyatakan tiga pilar yang dibahas dalam kegiatan hari pertama SAYEF.

Pertama, mengenai sektor energi bersih yang menjadi solusi dalam penanganan dan pencapai target yang sesuai dengan Perjanjian Paris. Kedua, mengenai investasi inklusif untuk mendorong ide inovatif baik dari teknologi, model bisnis, dan pendanaan.

“Terakhir, pentingnya kolaborasi tentang riset yang dilakukan di Kawasan ASEAN harus melibatkan multi-institusi untuk memperkaya kolaborasi”, papar Zagy.

Membahas tiga pilar tersebut, beberapa gagasan yang dihasilkan para delegasi muda yaitu yang pertama mengenai utilisasi sumber energi yang berkelanjutan sesuai potensi daerah masing-masing untuk pemenuhan suplai energi dalam bentuk kelistrikan, energi akhir transportasi, dan bahan bakar untuk memasak.

Kedua, kebijakan efisiensi energi yang mendukung perubahan gaya hidup hemat energi dari level individual hingga kelompok, serta insentif terhadap teknologi baru yang hemat energi dan ramah lingkungan. Ketiga, interkonektivitas di Kawasan ASEAN untuk memenuhi kebutuhan dan suplai energi dalam mendukung ketahanan energi.

“Kedepannya, kegiatan ini diharapkan terus berlanjut tidak hanya dikawasan ASEAN saja namun dapat berkembang ke seluruh kawasan lainnya dan meningkat ke skala global. Hal ini disambut baik oleh para Menteri,” ujar Zagy.

Kegiatan SAYEF merupakan kolaborasi antara Kementerian ESDM dengan USAID Sustainable Energy for Indonesia’s Advancing Resilience (SINAR) dan Society Renewable Energy (SRE) yang diselenggarakan selama 3 hari sebagai side event . Hari pertama, Kamis 24 Agustus 2023 diselenggarakan Youth Dialogue yang dihadiri oleh undangan delegasi dan participants dari berbagai negara.

Hari Kedua Jumat, 25 Agustus 2023 diselenggarakan Talkshow dan sharing session yang berlokasi di Universitas Udayana dengan outreach anak muda yang lebih luas. Sedangkan di hari ketiga akan diselenggarakan field trip bagi delegasi dan peserta ke Desa Energi Berdikari Pertamina, di Desa Keliki, Provinsi Bali. (RI)