JAKARTA – Badak LNG sukses mencapai 124 juta jam kerja aman, tanpa kehilangan hari kerja tanpa kecelakaan sejak 8 Desember 2006. Ini jadi salah satu prestasi tertinggi dalam industry migas tidak hanya nasional tapi juga dunia. Ini juga mencerminkan komitmen Badak LNG untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan selamat bagi seluruh pekerja, mitra kerja, dan juga pemangku kepentingan.

Belum lama ini Badak LNG mendapatkan pengakuan nasional dan internasional diantaranya penganugerahan Penghargaan Subroto 2023 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penghargaan Patra Nirbhaya Utama 2023 dari Dirjen Migas dan penghargaan WSO Concerned Company Award dari World Safety Organization. Penghargaan tersebut adalah hasil dari usaha-usaha Badak LNG dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Migas secara konsisten dan membangun budaya keselamatan di lingkungan kerja dengan berkesinambungan.

Teten Hadi Rustendi, Director & COO Badak LNG, prestasi ini hasil kerja keras seluruh tim dalam membangun budaya keselamatan. “Pencapaian ini adalah bukti konkret dari komitmen kami untuk menjaga setiap pekerja agar selamat di tempat kerja. Ini adalah hasil kerja keras seluruh tim dan kami akan terus menjaga standar tertinggi ini dalam hal keselamatan,” ungkap Teten dalam keterangannya (5/10).

Keberhasilan Badak LNG dalam mempertahankan tingkat keselamatan kerja yang tinggi selama hampir 17 tahun bukan hanya sebuah pencapaian angka, tetapi juga cerminan dari budaya Perusahaan yang menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam setiap aspek operasionalnya.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kuatnya budaya keselamatan di Badak LNG ialah komitmen manajemen yang nyata. Ditambah dengan dukungan pekerja dan kontraktor dalam menerapkan sistem manajemen keselamatan Perusahaan. “Budaya peduli keselamatan dan keamanan dalam bekerja telah menjadi bagian dalam melaksanakan pekerjaan, dimana masing-masing individu selain memperhatikan keselamatan dan keamanan diri sendiri juga mengingatkan rekan kerjanya,” ujar Teten.

Seperti halnya PDCA cycle, Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan senantiasa dievaluasi secara berkala untuk tanpa henti menggerakan roda perbaikan berkelanjutan di semua lini. Pengembangan Sistem Manajemen merupakan hal mandatory namun mengidentifikasi dan fokus pada “big problem” yang saat ini dihadapi serta konsisten penerapan akan Sistem Manajemen Keselamatan adalah kunci keberhasilan dalam mempertahankan budaya SHEQ excellence selama 17 tahun ini.

Badak LNG pun menerapkan komunikasi terbuka dan transparan terkait isu-isu keselamatan. Hal ini mendorong pekerja untuk lebih berani melaporkan bahaya potensial dan insiden kecelakaan tanpa menimbulkan kekhawatiran (No Blame Policy). Tidak hanya itu, penerapan pemberian penghargaan dan pengakuan kepada pekerja juga terbukti efektif menciptakan motivasi untuk menjaga standar keselamatan yang tinggi.

Selain itu disamping mementingkan aspek keselamatan, Badak LNG juga peduli terhadap kesehatan seluruh pekerja maupun mitra kerja. Badak LNG secara konsisten melakukan monitoring dan screening kesehatan yang dilakukan secara rutin untuk menentukan status atau derajat kesehatan tiap pekerja sebelum melakukan aktivitas pekerjaan.

Dengan membangun budaya keselamatan dan kesehatan kerja yang kokoh dan menerapkan praktik keselamatan yang ketat, Badak LNG mencapai prestasi mengesankan dengan hampir 17 tahun tanpa kehilangan jam kerja aman. “Ini adalah bukti bahwa keselamatan bukan hanya prioritas, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari Badak LNG.,” kata Teten.