JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih bersikeras mengusulkan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk dimasukkan ke dalam Undang – Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET).

Dadan Kusdiana, Sekretaris Jendral Kementerian ESDM, menyatakan perkembangan zaman dan teknologi membuat pengoperasian PLTN makin memungkinkan.

“Sekarang itu teknologi kan berkembang, baik dari sisi teknologi maupun dari sisi kapasitas. perkembangnya kalau PLTN itu ke bawah, jadi sekarang banyak PLTN yang ukurannya semakin lama semakin kecil yang disebut SMR (Small Modular Reactor),” kata Dadan di Kementerian ESDM, Jumat (11/1).

Pemerintah kata dia tetap akan menyodorkan usulan tersebut ke parlemen meskipun sejauh ini masih belum disetujui. “Ini ada proses persetujuan di DPR. Ini kan teknologi yang sangat sensitif ya,” ungkap Dadan.

PLN sendiri sebenarnya sudah mulai kajian dalam implementasi SMR. PLTN adalah salah satu strategi PLN IP untuk tetap menyediakan listrik yang dipastikan akan meningkat kebutuhannya tanpa harus menghasilkan emisi.

Mochamad Soleh, VP Technology Development PLNL IP, menjelaskan jika saat ini masyarakat awam tahu pembangkit listrik nuklir biasanya memiliki kapasitas raksasa, maka PLN IP akan menawarkan skema baru yang dibangun secara bertahap dengan kapasitas pembangkit listrik bertenaga nuklir berskala kecil.

“Jadi kalau nuklir biasanya bicaranya 1.000 Megawatt (MW) kalau small ini 100 MW, ini bisa dibangun bertahap sesuai kebutuhan,” kata Soleh dalam DETalk bertema Climate Change Mitigation : Collaborative Strategies for Greener Energy Industry yang digelar Dunia Energi, Selasa (17/10).

Secara total dalam perencanaan PLN IP pada tahun 2060 nanti ditargetkan ada pembangkit listrik bertenaga nuklir dengan kapasitas mencapai 10 Gigawatt (GW).

Dalam data perencanaan perusahaan, untuk PLTN SMR pertama nantinya ditargetkan sudah tersedia di tahun 2040 dengan kapasitas sebesar 462 MW.

Adapun saat ini PLN IP tengah melakukan persiapan untuk menggenjot sosialisasi kepada masyarakat tentang keamanan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

“Riset nuklir, kita kembangkan dari skala kecil atau Small and Modular Reactor (SMR) memang disini tujuannya meningkatkan daya penerimaan masyarakat dulu,” ungkap Soleh. (RI)