JAKARTA – Sesuai amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk Industri Nasional, Thorcon International Pte.Ltd berencana mengembangkan industri nuklir. Bob S Effendi, Kepala Perwakilan Thorcon di Indonesia, mengatakan apabila Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) terpasang lebih dari empat unit di Indonesia, maka pasca 2030 Thorcon akan membangun pabrik PLTT di Indonesia dengan kapasitas sekitar 20 unit atau setara dengan 10 ribu MW per tahun.

“Investasi sekitar Rp50 triliun yang akan mempekerjakan 5.000 orang dan 5.000 lagi pada supply chain. Market bukan hanya Indonesia, tetapi seluruh Asia. Indonesia akan memiliki komoditas ekspor berteknologi tinggi,” kata Bob kepada Dunia Energi, baru-baru ini.

Bob mengatakan, jika bahan bakar PLTT dibuat di Indonesia maka bahan bakar tersebut nantinya dapat menjadi industri baru dan berpeluang menjadi komoditas ekspor dengan nilai tambah tinggi. Thorcon nantinya akan mengembangkan inovasi teknologi terkini dalam sektor nuklir. Thorcon International merupakan Independent Power Producer (IPP) yang telah menyatakan keseriusan untuk melakukan investasi sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17 triliun untuk membangun PLTT berkapasitas 500 MW di Indonesia.

“Presiden sering mengatakan bahwa Indonesia harus mengedepankan inovasi. Tetapi sangat disayangkan regulasi pada sektor nuklir masih anti inovasi karena masih mengacu kepada teknologi lama, kurang keberanian untuk melakukan inovasi lebih cenderung melakukan pengadaan PLTN. Saya berharap pemerintah dapat merubah hal ini bila menginginkan listrik murah dan membangun industri nuklir nasional,” tandas Bob.(RA)