JAKARTA – Pemerintah harus terus mendorong berbagai skema untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi. Dengan kondisi geografi yang beragam maka fleksibilitas dalam pemilihan skema pengembangan menjadi kunci. Pasalnya di masa yang akan datang konsumsi gas dipastikan akan meningkat, tentu dengan besarnya potensi gas di tanah air harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Arcandra Tahar, Komisaris utama PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN, Subholding Gas Pertamina, menyatakan saat ini berbagai infrastruktur pendukung gas tengah dibangun dengan gencar di Eropa, Amerika Serikat serta Timur Tengah. Indonesia tentu tidak boleh kehilangan momentum.

“Mari kita lihat ke depan kebuthan LNG dunia sekitar 350 juta ton per annum 10-15 tahun lagi akan meningkat 500 juta ton bayangkan kebutuhan gas dunia semasif itu. Sekarang bagaimana buktinya kalau kebtuhan itu rill, pertama banyaknya dibanngun plan plan LNG baik di Amerika di Timur tengah yang memrporyekiskan kebtuhan LNG dunia naik,” kata Arcandra, Selasa (23/5).

Salah satu solusi untuk meningkatkan pemanfaatan gas adalah dengan mengusung pengembangannya dengan skala kecil. Ini menurut Arcandra paling pas karena kondisi geografi tanah air yang terdiri dari kepulauan.

“Karena kita bicara offshore laut dan bicara tentang gas kira kira yang menguasai teknologi energi di offshore, mari kita melihat adakah teknologi yang dipakai di oil dan gas bisa digunakan lng distirbsui dan transportasi sehingga dia ongkonsya murah, ada tapi ada nggak kemauan kita untuk melihat teknologi tersebut,” ujar Arcandra.

Menurut dia hingga kini kemauan Indonesia untuk mengusung teknologi tersebut belum ada. Karena itu akhirnya kondisi pemanfaatan gas masih terkesan jalan ditempat. Indonesia kata Arcandra belum berani ambil risiko penggunaan teknologi baru.

“Kadang-kadang karena kita lihat oh ini teknologi baru kita belum pakai untuk itu kita nggak jadi deh, kalau seperti itu nanti infrastruktur gas kita yang kita butuhkan di indonesia kalau hanya melihat yg ada di luar mungkin dia akan mahal,” ujarnya. (RI)