MATARAM – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream Pertamina mencatatkan cadangan migas inplace hingga akhir tahun 2023 mencapai 1,44 miliar barel oil equivalent (BOE) dengan rincian untuk cadangan gas sebesar 2,36 Triliun Cubic Feet (TCF) dan minyak sebesar1 1,03 miliar barel.

Sementara untuk cadangan (P50) recoverable resources (RR) atau yang siap diproduksi sebesar 488.1 juta barel oil equivalent (BOE) terdiri dari minyak sebesar 219,8 juta barel dan gas 1,5 TCF.

“Kalau kita menggunakan angka in place luar biasa besarnya kita dapat minyak sebesar 1,03 miliar barel oil, ditambah 1,4 triliun gas kalau digabung antara keduanya menjadi 1,4 miliar barel setara minyak. Jadi angka ini dikonversi ke tadi kebutuhan energi nasional ke depan,” kata Muharram Jaya Penguriseng, Direktur Eksplorasi PHE disela Media Gathering PHE di Mandalika, Selasa (6/2).

Untuk realisasi penambahan sumberdaya migas 2C Pertamina sepanjang tahun 2023 mencapai 488 juta BOE atau tumbuh 41% dari realisasi tahun 2022 sebesar 345 juta BOE. Selain itu Pertamina juga sukses menambah sumberdaya propektif sepanjang tahun 2023 sebesar 1,33 miliar BOE atau tumbuh 128% dari tahun 2022 yang hanya sebesar 585 juta BOE dan juga sukses melampui target yang dicanangkan perusahaan sebesar 685 juta BOE.

“Yang sangat signifikan kita pertumbuhan temuan yang recoverable adalah 41% dibandingkan tahun 2022 jadi ini sudah melampaui target saya tumbuh 15% per tahun,” ungkap Muharram.

Menurut dia peningkatan kegiatan eksplorasi mau tidak mau harus dilakukan untuk menunjang target peningkatan pertumbuhan penemuan cadangan migas 15% per tahun yang dipatok manajemen.

“Tahun ini upaya kita untuk capai target bisa lebih baik, tahun ini tumbuh sekitar 27% dari tahun lalu,” kata Muharram. (RI)