JAKARTA – PT Medco Energi International Tbk (MEDC) hingga September 2020 membukukan rugi bersih US$130,11juta dibanding periode sembilan bulan 2019 yang meraih laba bersih US$19,27 juta. Kerugian yang diderita Medco disebabkan peningkatan beban pendanaan dan masih tingginya beban pajak. Sementara pendapatan pada sembilan bulan 2020 turun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Senin (30/11), Medco meraih pendapatan US$792,89 juta hingga kuartal III 2020, turun 18,27% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$970,27 juta. Dari tiga segmen usaha, hanya pendapatan dari jasa yang tercatat naik. Namun kontribusi dari jasa relatif kecil dibanding penjualan minyak dan gas bumi dan tenaga listrik serta jasa terkait lainnya.

Penurunan pendapatan diikuti dengan penurunan beban pokok sebesar 10,47% menjadi US$505,15 juta pada sembilan bulan 2020 dibanding periode yang sama 2019 sebesar US$564,26 juta. Seiring dengan itu, laba kotor juga turun menjadi US$287,74 juta.

Roberto Lorato, Chief Executive Officer Medco, sebelumnya mengatakan panurunan kinerja akibat adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan penurunan harga minyak pada kuartal II 2020 hingga di bawah US$30 barel. Menyikapi kondisi luar biasa ini MedcoEnergi menerapkan protokol keselamatan dan kesehatan di tempat kerja untuk melindungi pekerja dan menjaga keberlangsungan usaha. Perusahaan juga mengurangi pengeluaran sebesar US$200 juta dan merevisi panduan produksi tahun 2020 menjadi 100 ribu – 105 ribu barel setara minyak per hari (Mboepd).

“Namun untuk mengantisipasi masa depan yang lebih baik, segmen minyak dan gas bumi akan terus berinvestasi dalam eksplorasi dan proyek lain memberikan nilai tambah, sedangkan di bidang ketenagalistrikan, Medco Power tengah menyelesaikan Proyek CCGPP Riau 275MW,” kata Roberto.(AT)