JAKARTA – Laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) hingga sembilan bulan 2018 mencapai US$218,1 juta atau Rp3,06 triliun (kurs rata-rata Rp14.048 per dolar Amerika Serikat), naik 122% dibanding periode yang sama 2017 sebesar US$97,9 juta.

Selain ditopang kenaikan pendapatan, lonjakan laba PGN didukung penurunan beban administrasi dan umum, beban keuangan serta tidak lagi mencatat penurunan nilai properti minyak dan gas.

PGN mencatat pendapatan hingga kuartal III 2018 sebesar US$2,45 miliar, naik 12,9% dibanding periode yang sama tahun lalu US$2,17 miliar.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok ikut meningkat menjadi US$1,7 miliar dibanding sembilan bulan 2017 US$1,6 miliar. Beban operasi juga naik menjadi US$167,8 juta dibanding tahun lalu US$147,8 juta. Beban administrasi dan umum turun dari US$141,9 juta pada sembilan bulan 2017 menjadi US$136,8 juta.

EBITDA juga meningkat menjadi sebesar US$ 701 juta, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 636 juta.

“Kami melakukan berbagai upaya efisiensi, sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan,” kata Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN, Senin (12/11).

Pada periode Januari-Oktober 2018, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 828,98 juta kaki kubik per hari (mmscfd), yang mencakup volume gas distribusi sebesar 800,10 mmscfd dan volume transmisi gas bumi sebesar 28,88 mmscfd.

Menurut Rachmat, mengatakan sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. Meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.

Hingga kuartal III 2018, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 35,75 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.516,70 km atau setara dengan 80% dari jaringan pipa gas bumi hilir nasional.

Dari infrastruktur tersebut, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN.

Pelanggan gas bumi PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong, Papua Barat.

Saat ini, PGN juga telah mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi melalui 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan empat Mobile Refueling Unit (MRU). Selain itu, untuk menunjang penyaluran serta kehandalan jaringan dan pasokan gas ke Pelanggan, PGN juga mengoperasikan dua Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung.

Pada tahun ini, PGN juga banyak melakukan terobosan seperti program 360 degree solution. Dalam program ini, PGN dapat menghadirkan gas bumi dari hulu hingga hilir sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai segmen pengguna gas.

PGN memiliki PT Saka Energi Indonesia yang menyediakan gas bumi di sektor hulu, PGN juga mengembangkan produk gas bumi yakni Liquefied Natural Gas (LNG) yang dilakukan oleh PT PGN LNG Indonesia, penyaluran CNG melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia, sampai melalui anak usaha PGN lainnya, PGN dapat menyediakan pasokan gas bumi, listrik, pasokan bahanbakar gas untuk transportasi hingga jasa Engineering, Procurement and Construction (EPC) hingga Informasi Tekonologi Komunikasi bagi para pengguna gas atau pelanggan PGN.

“Investasi infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. Dan, PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah,” ungkap Rachmat.

Sejumlah proyek infrastruktur sedang digarap PGN, mulai dari proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km, termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km. Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau. PGN juga mengembangkan pipa gas bumi di Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km. PGN juga masih dalam proses membangun jaringan pipa distribusi gas bumi di Pasuruan, Mojokerto.(RI)