JAKARTA – Harga minyak terus bergerak positif dan bergerak di level US$50-an per barel, pasca keputusan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) untuk memangkas produksi hingga 1,2 juta barel per hari.

Patokan Amerika S, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik US$0,62 menjadi US$51,68 per barel di New York Mercantile Exchange pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Demikian pula, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, bertambah US$0,52 ke level US$54,46 per barel di London ICE Futures Exchange.

OPEC memutuskan pada Rabu (30/11) untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari menjadi 32,5 juta barel untuk semester I 2017. Kesepakatan tersebut merupakan yang pertama kali sejak 2008.

Namun, kenaikan harga minyak mentah agak tertahan oleh data yang menunjukkan jumlah rig minyak AS meningkat dan sentimen aksi ambil untung. Perusahaan jasa ladang minyak AS, Baker Hughes, melaporkan pada Jumat bahwa jumlah rig negara itu naik tiga rig menjadi total 477 rig pada minggu ini.

Di sisi lain, melemahnya dolar AS membantu mengimbangi beberapa tekanan. Dolar tergelincir terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat setelah rilis laporan data penggajian (payroll) non pertanian dari negara itu.(AT/ANT)