CHICAGO– Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak lebih dari 1% pada akhir perdagangan Senin atau Selasa (6/8) pagi WIB. Hal ini didorong anjloknya indeks Dow Jones lebih dari 900 poin di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Menurut Reuters, kontrak emas paling aktif untuk Desember naik US$19 atau 1,3%, menjadi menetap di US$1.476,5 per ounce.

Indeks-indeks acuan saham AS tergelincir lebih dari tiga persen pada perdagangan Senin (5/8) karena investor melepas saham-saham berisiko dan beralih ke aset-aset safe haven, seperti emas.

Indeks Dow Jones Industrial Average terjun lebih dari 900 poin pada Senin (5/8). Indeks Komposit S&P 500 dan Nasdaq mengikuti kejatuhan Dow.

Pelemahan dolar AS juga turut mendukung emas berjangka. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, turun 0,6% menjadi 97,48 sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Presiden AS Donald Trump dalam cuitannya pada minggu lalu, mengancam akan mengenakan tarif tambahan 10% pada sisa US$300 miliar barang-barang yang diimpor dari China dimulai pada 1 September 209.

Langkah tak terduga ini memicu ketakutan di antara para pelaku pasar, yang menjadi semakin prihatin dengan meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Hal ini mengakibatkan emas untuk pengiriman Desember naik 1,75% pada Jumat (2/8)). Senin (5/8) adalah sesi kedua berturut-turut dengan kenaikan lebih dari satu persen pada emas berjangka. (RA)