JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) menargetkan penjualan emas tahun ini bisa mencapai 800 ribu ounces seiring dengan terus meningkatnya kegiatan di tambang bawah tanah Grasberg, Papua. Untuk bisa mencapai target tersebut maka produksi tembaga terus digenjot hingga mencapai 770 juta pound.

Richard Adkerson President & Chief Executive Officer Freeport-McMoRan Inc, mengungkapkan peningkatan kegiatan pada tahun ini untuk menopang target perusahaan pada 2021.

Pada 2021, penjualan emas dari dua tambamg bawah tanahnya yakni DMLZ dan GBC direncanakan meningkat menjadi 1,4 juta ounces dan tembaga 1,4 miliar pound.

Sepanjang semester I tahun ini produksi ore Freeport mencapai 70 ribu ton per hari. Capaian itu akan terus digenjot hingga  produksi tembaga dan emas meningkat dua kali lipat dibanding yang diprediksi hingga tahun ini.

“Pada  2021 ditargetkan produksi tembaga dan emas adalah 1,4 miliar pounds dan 1,4 ounces,” kata Adkerson dalam conference call akhir pekan lalu.

Berikutnya, penjualan emas naik menjadi 1,6 juta ounces dan tembaga 1,6 miliar pound pada 2022. Penjualan emas mencapai puncak menjadi 1,8 juta ounces dan tembaga 1,7 juta pound pada 2023.

Di 2024, penjualan emas turun tipis menjadi 1,7 juta ounces dan tembaga 1,6 miliar pound. Pada 2020-2024, rata-rata penjualan emas diperkirakan di level 1,6 juta ounces per tahun dan tembaga 1,55 miliar pound per tahun.

“Ini tiga kali lipat dari kami bukukan pada satu tahun yang lalu,” kata Adkerson

Produksi emas Freeport pada semester I 2020 mencapai 319 ribu ounces realisasi ini sendiri lebih rendah dibandingkan realisasi penjualan emas pada tahun lalu dengan periode yang sama yakni mencapai 420 ribu ounces. Ini berarti ada penurunan penjualan emas sebesar 24%.

Padahal berdasarkan data yang dirilis dalam laporan keuangan Freeport-McMoRan, salah satu pemegang saham Freeport Indonesia ada peningkatan produksi emas sepanjang enam bulan tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Hingga Juni produksi emasnya mencapai 341 ribu ounces naik 7,3% jika dibandingkan produksi emas pada semester I tahun lalu yang mencapai 316 ribu ounces.

Tidak hanya emas, penurunan penjualan juga terjadi pada komoditas tembaga. Hingga Juni penjualan tembaga Freeport Indonesia per Juni 2020 hanya 299 juta pound atau turun 8% dari realisasi Juni 2019 sebesar 325 juta pound. Padahal produksinya untuk tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Hingga Juni produksi tembaga Freeport Indonesia  mencapai 321 juta pound atau naik 18,8%.(RI)