Eksplorasi migas di laut dalam Indonesia.

Eksplorasi migas di laut dalam Indonesia.

JAKARTA – Salah satu perusahaan konsultan dan penjamin teknis industri jaringan pipa lepas pantai (offshore) DNV GL, mengaku siap mengembangkan inovasi teknologi paling mutakhir dalam memenuhi kebutuhan industri di Indonesia, utamanya di sektor minyak dan gas bumi (migas).

Hal ini terungkap dalam seminar teknis bertajuk “DNV GL Pipeline Day Jakarta 2013”, yang digelar pada Jumat, 8 November 2013. Dihadiri sekitar 100 eksekutif dan pejabat pemerintah di sektor migas, seminar berskala industri ini membahas secara menyeluruh berbagai persoalan seputar sistem jaringan pipa, mulai dari perencanaan hingga pengoperasiannya.

Country Director DNV GL Indonesia, Roderick Swan mengungkapkan, wilayah timur Indonesia saat ini dipandang sebagai permata baru bagi eksplorasi migas laut dalam (deepwater). Kemajuan industri pipa,  akan membantu Indonesia dalam mengoptimalkan kegiatan operasi migas, guna mencapai target produksi 2014 sebesar 1,24 juta barel per hari.

Ia menerangkan, DNV GL Pipeline Day Jakarta 2013 bertujuan untuk mendorong terciptanya pemahaman mendalam terhadap tantangan dan tren masa depan eksploitasi migas, serta mendiskusikan berbagai topik seperti tantangan-tantangan teknis dan praktik-praktik terbaik terkait sistem jaringan pipa offshore, yang meliputi fase perencanaan, manufaktur, instalasi, dan operasional.

Menurutnya, memastikan bahwa sistem jaringan pipa yang sudah ada maupun yang baru dapat beroperasi dengan aman dan tepercaya, merupakan hal yang sangat penting untuk ketahanan dan pasokan energi di tengah tantangan menurunnya cadangan minyak di wilayah barat Indonesia.

“Sistem jaringan pipa merupakan investasi yang signifikan dan elemen kunci dari sektor industri. Sebagai salah satu dari lima pemain infrastruktur jaringan pipa terbesar di Asia-Pasifik, Indonesia merupakan pasar yang penting bagi DNV GL,” kata Swan lagi.

Sejauh ini, ujarnya, DNV GL telah beroperasi selama 20 tahun di Indonesia, dan telah memberikan jasa konsultasi kepada banyak perusahaan di negeri ini, dalam merancang dan mengembangkan sistem jaringan pipa mereka, serta memberikan konsultasi  tanggap darurat dalam situasi krisis.

Pada kesempatan yang sama, Deepwater Technology Centre (DTC) Managing Director DNV GL,  Alex Imperial menuturkan, 40 tahun pengalaman DNV GL di teknologi offshore dan deepwater, akan sangat berharga bagi pengembangan lapangan migas offshore di Indonesia.

“Kami memiliki rekam jejak yang panjang dalam pengembangan jaringan pipa bawah laut, dan terlibat dalam beberapa proyek utama di Indonesia. Pengalaman tersebut membuat kami memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pasar dalam negeri, serta tantangan teknis yang terkait dengan instalasi dan operasi sistem jaringan pipa bawah laut,” ujar Alex Imperial.

Ia pun mengatakan, DNV GL siap membantu industri migas di Indonesia, dalam menerapkan inovasi dan praktik teknologi, yang dapat memainkan peran utama dalam industri jaringan pipa offshore Indonesia di masa depan. Misalnya dengan penerapan bahan konvensional, penerapan AUT (Automated Ultrasonic Testing) secara lebih luas untuk menjamin kualitas hasil las, serta metode peletakan pipa yang paling sesuai untuk instalasi bawah laut. 

“DNV GL memiliki keahlian dan pengalaman mendalam untuk mengatasi situasi darurat yang membutuhkan respons yang tepat waktu, akurat, dan terkalkulasi. Misalnya perbaikan jaringan pipa sewaktu masih dioperasikan,” ungkap Alex Imperial.

Tahun lalu, kata Alex, DNV GL telah meluncurkan Deepwater Technology Centre (DTC/Pusat Teknologi Laut Dalam) di Singapura, untuk melayani maraknya proyek deepwater di seluruh wilayah Asia-Pasifik. Bersama kalangan industri dan akademisi, DNV GL juga kerap menjadi motor penggerak inovasi dalam beberapa proyek penelitian dan pengembangan. 

 “DTC telah menempati posisi mapan dan memiliki kredibilitas sebagai pusat kompetensi, yang menyediakan layanan jaminan dan saran teknis untuk mendukung industri migas, dalam menghadapi tantangan eksplorasi dan produksi offshore secara berkelanjutan,” tukasnya.

Dalam perjalanannya, lanjut Alex, DNV GL telah mendorong banyak organisasi untuk meningkatkan keamanan dan kesinambungan bisnis mereka, dengan memberikan layanan berupa klasifikasi dan jaminan teknis bersama, lewat penggunaan perangkat lunak dan layanan konsultasi ahli yang independen bagi industri maritim, migas, dan energi. Selain itu, DNV GL juga menyediakan layanan sertifikasi kepada pelanggan di beragam bentuk industri.

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)