JAKARTA – Aliran gas dari pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang tahap 1 (Cisem-1) ditargetkan bisa menjangkau 40 industri yang ada dikawasan Kendal dan Batang. Saat ini gas sudah mulai mengalir ke kawasan industri Kendal.

Pipa Cisem-1 dikelola oleh Direktorat Jenderal Migas melalui LEMIGAS yang bekerja sama dengan Pertagas. Dengan peran langsung Pemerintah ini, maka lanjut Tutuka toll fee atau biaya pengangkutan gas melalui Pipa Gas Cisem-1 dapat menjadi lebih rendah. Industri di Kawasan Industri Kendal akan mendapatkan harga gas yang lebih murah. Sehingga produktifitas dan daya saing industri meningkat, terjadi peningkatan investasi, dan penyerapan tenaga kerja bagi rakyat.

Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan dengan kehadiran pipa Cisem-1 diharapkan industri bisa mendapatkan gas dengan harga yang jauh lebih murah karena penetapan toll fee-nya dilakukan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas).

“Sebagai contoh, salah satu industri di Kawasan Industri Kendal ini, langsung dapat menikmati penurunan harga gas yang menarik dengan adanya pengaliran gas melalui Pipa Cisem-1. Pengaliran gas hari ini di Kawasan Industri Kendal masih permulaan untuk 5 industri dan akan terus meningkat,” kata Tutuka dalam keterangannya, Senin (20/11).

Selain memberi keuntungan untuk industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga. “Setelah selesainya Pipa Cisem tahap 2, diharapkan terdapat potensi gas untuk Jaringan Gas Kota (Jargas) minimal 5 mmscfd atau sekitar 300.000 rumah tangga. Khusus untuk Kendal sendiri terdapat potensi jargas sekitar 10.000 rumah tangga,” ungkap Tutuka.

Pembangunan pipa transmisi gas Cisem-1 ini dilakukan oleh Pemerintah melalui pembiayaan APBN untuk mendorong pertumbuhan dan nilai tambah bagi perekonomian nasional. “Pipa Cisem adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan terobosan karena dibangun langsung oleh Kementerian ESDM melalui pembiayaan APBN,” kata Tutuka. (RI)