JAKARTA – PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS) yang menjadi  bagian dari Sub Holding Integrated Marine Logistics, mencatatkan kinerja positif sepanjang 2022 dengan mengantongi laba bersih Rp733,03 miliar, 131,07% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah ditetapkan perusahaan.

Realisasi laba tahun 2022 naik 38,17% dari realisasi 2021 yaitu Rp530,54 miliar dan mencetak rekor menjadi laba bersih terbesar sepanjang PTK beroperasi.

Nepos MT Pakpahan, Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental, mengatakan kinerja Positif PTK pada 2022 diperoleh atas kerjasama dan kontribusi dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan.

“Meskipun ada rintangan dan tantangan dari segi operasional, hal ini menuntut kami untuk mampu berimprovisasi dan berinovasi sehingga mampu melewatinya dengan baik. Pencapaian ini pun menjadi tantangan bagi kami untuk dapat lebih meningkat lagi di tahun buku 2023 mendatang.”, ungkap Nepos ditemui di kantor PTK, Jakarta, Senin (12/6).

Laba bersih PTK sepanjang 2022 diperoleh dari tiga segmen bisnis utama perusahaan dengan persentase tertinggi dari marine services sebesar 54,39%. Disusul oleh shipping activities sebesar 39,02%, dan ketiga dari logistics services sebesar 6,59%. Untuk EBITDA 2022, PTK meraih Rp 1,69 triliun atau naik 52,27% (year-on-year) dari tahun sebelumnya dengan EBITDA margin sebesar 35,36%.

Kinerja positif PTK juga tercermin dari realisasi kinerja operasional 2022 yang secara umum mengalami peningkatan.

Armada Kapal

Nepos menyebutkan,  dari jumlah armada kapal pada 2022 PTK memiliki total 369 unit armada kapal. Ini terdiri atas 182 unit marine service support vessel, 156 unit KKR Marine, 23 unit Oil & Gas Carrier, dan delapan unit Offshore Support Vessel yang mendukung operasional PTK.

“Seiring dengan peningkatan kehandalan kapal yang diwujudkan dengan realisasi Commision days 2022 atau jumlah hari kapal siap beroperasi sebanyak 112.270 hari, meningkat 34,81% dari tahun sebelumnya,” ungkap Nepos.

Nepos menjelaskan PTK juga mulai fokus menggarap pasar upstream di lingkungan Pertamina Group dan disambut positif karena turut meningkatkan kolaborasi dan kerja sama antar-Sub Holding Pertamina. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan sinergitas melalui operasi di entitas yang dilaksanakan PTK di Sub Holding upstream (SHU) Pertamina pada 2022.

Dia menuturkan, saat ini pasar eksternal Pertamina juga menjadi potensi yang bisa digarap untuk bisa meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. “Porsinya sekitar 10% diluar Pertamina. diluar pertamina juga ada di KKKS yang bukan Pertamina Group. Contohnya ENI mereka ada menggunakan shortbase kita, juga kapal-kapal juga ada yang disewa oleh diluar Pertamina Group itu yang eksternal karena memang kalau hanya bermain di internal pertumbuhanya akan lambat,” jelas Nepos. (RI)