JAMBI – Pertamina Hulu Energi Jambi Merang bakal tingkatkan produksi gas tahun depan. Pasokan gas tersebut bakal didistribusikan ke blok Rokan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) di sana.

Dicki Hendrian, Pjs General Manager Zona 1 Regional 1 Subholding Upstream Pertamina, menuturkan PHE Jambi Merang sudah diamanatkan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) untuk meningkatkan pasokan gas ke Rokan guna menopang kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit listrik. Menurut dia rata-rata produksi PHE Jambi saat ini dilevel 135 juta kaki kubik per hari (MMscfd). ” PHE Jambi Merang diamanatkan kontrak jadi 150 MMscfd. Belum tambah sumur, cuma upgrade fasilitas kalau sekarang memang cuma bisa 135 MMscfd,” kata Dicki saat ditemui Dunia Energi di kantor  Zona 1 Regional 1, Jambi, Selasa (24/10).

Fasilitas yang akan ditambah lanjut Dicki nantinya adalah berupa kompresor serta beberapa infrastruktur penunjang lainnya. “Ada kompresor, pipa-pipa juga. Tambahan investasi pasti ada sekitar US$40an juta,” ungkap Dicki.

Tambahan pasokan gas dari Jambi Merang akan sangat bermanfaat untuk efisiensi biaya produksi minyak blok Rokan karena kebutuhan tenaga listrik yang besar sumber tenaganya atau listrik dipasok dari PLTGU.

“Rokan butuh gas fuel yang banyak, Tambahan dari Jambi Merang itu Baru 1/3 kebutuhan Rokan,” ungkap Dicki.

Untuk zona I yang terdiri dari lima field dan tiga blok migas memang produksi gas didominasi oleh PHE Jambi Merang atau dari rata-rata produksi gas 150 MMscfd sekitar 135 MMscfd dipasok dari Jambi Merang. Smeentara untuk minyak atau kondensatnya untuk Jambi Merang sendiri sekitar 5.500 barel per hari (BPH).

Pertamina secara resmi mengambil alih pengelolaan blok Jambi Merang dari Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Talisman Jambi Merang yang kontraknya berakhir pada 9 Februari 2019.

Selain menjadi operator, PT Pertamina (Persero) melalui PHE menguasai 100% hak partisipasi (Participating Interest/PI) Blok Jambi Merang. Pertamina sebelumnya menguasai 50% hak partisipasi. Sisanya, dikuasai Repsol 25% dan Pacific Oil & Gas (Jambi Merang) Limited 25%.

Produksi Jambi Merang berasal dari dua lapangan operasi, yakni Sungai Kenawang dan Pulau Gading yang terletak di Bayung Lencir, Musi Banyuasin. Produksi pertama Jambi Merang dimulai pada April 2011.