JAKARTA – Guna mendukung kelancaran transisi Blok Rokan, PT Chevron Pacific Indonesia telah sepakat untuk memberikan lisensi penggunaan sebanyak 123 aplikasi teknologi informasi (TI) kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku operator pasca alih kelola pada 8 Agustus 2021. Aplikasi-aplikasi tersebut selama ini sangat vital dalam mendukung digitalisasi kegiatan operasi dan produksi migas di Blok Rokan agar berjalan secara efisien.

”Teknologi Informasi dan Data merupakan salah satu komponen utama dalam proses transisi Blok Rokan. Karena itu, pengalihkelolaannya kepada operator berikutnya harus dilakukan secara cermat dan sistematis agar operasional Blok Rokan terus berjalan tanpa gangguan teknis ketika alih kelola pada 9 Agustus mendatang,” kata Albert Simanjuntak, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & Presiden Direktur Chevron Pacific, Kamis (3/6).

Menurut Albert, hampir seluruh aplikasi TI yang selama ini digunakan Chevron akan diberikan lisensi penggunannya ke PHR. Aplikasi-aplikasi tersebut, antara lain, digunakan untuk pemantauan produksi dan transportasi minyak secara real time, pemantauan kondisi sumur dan aktivitas rig pengeboran, pengaturan injeksi uap lapangan Duri, pengelolaan mitra kerja, pengelolaan pengadaan barang dan jasa, dan lain-lain.

Pada April lalu, Chevron Pacific dan PHR telah menandatangani kesepakatan untuk pengaktifan Rokan Transition Network (RTN), yakni sebuah jaringan perantara yang digunakan untuk memindahkan aplikasi-aplikasi Chevron. PHR akan dapat mengakses RTN untuk mematangkan dan melakukan tes aplikasi komersial. PT CPI mendukung penyiapan semua aplikasi yang diberikan lisensi penggunaannya kepada PHR tersebut agar bisa berjalan dengan baik sebelum proses alih kelola Blok Rokan. “Sekarang ini sudah lebih dari 80 aplikasi yang selesai dimasukkan ke dalam RTN,” ungkap Albert.

Selain itu, PT CPI juga bekerja sama secara intensif dengan PHR untuk pemindahan data ke dalam sistem/aplikasi TI yang akan dibutuhkan setelah alih kelola Blok Rokan.

”Para pihak yang terlibat, yakni SKK Migas, PT CPI, dan PHR, memiliki semangat dan komitmen yang sama untuk mewujudkan alih kelola yang selamat, lancar, dan andal sehingga koordinasi berjalan dengan baik,” kata Albert.(RI)