JAKARTA – Holding migas PT Pertamina (Persero) hari ini, Sabtu (13/6) akan melantik jajaran direksi subholding. Lima subholding yang baru dibentuk mengikuti subholding gas yang dipimpin PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang sudah terbentuk sebelumnya. Seorang eksekutif Pertamina menyebutkan pelantikan dilakukan pada pukul 14.00 atau jam 2 siang. “Ya hari ini jam 2 akan dilantik,” katanya, Sabtu (13/6).

Berdasarkan informasi yang diterima Dunia Energi, selain Suko Hartono yang nantinya dilantik sebagai Chief Executive Officer (CEO) subholding gas, ada lima nama baru yang akan dilantik. Sebagian besar nama-nama tersebut adalah pejabat direksi Pertamina sebelumnya.

1. CEO Hulu : Budiman Parhusip,  mantan Excecutive di BP dan Direktur Utama PT Rukun Rahardja Tbk.
2. CEO Gas   : Suko Hartono (Presiden Direktur PGN)
3. CEO Refining & Petrochemical : Ignatius Talulembang and Vice CEO: Budi Syarief
4. CEO Power     : Heru Setyawan
5. CEO Shipping : Erry Widiastono
6. CEO Trading   : Mas’ud Khamid

Sumber juga membenarkan nama-nama yang didapatkan dari dokumen yang di terima Dunia Energi tersebut. “Ini sudah beredar juga,” kata dia.

Harry Poernomo, Anggota Komisi VII DPR mengingatkan bahwa mekanisme holding dalam manajemen baru Pertamina harus dijalankan dengan optimal dan harus bisa mencapai efisiensi alur birokrasi yang dimaksudkan dari pembentukan subholding.

Dia menuturkan bahwa ada budaya yang tertanam di Indonesia termasuk di perusahaan yaitu merasa menjadi bos dan merasa harus terlibat semua urusan, dimana makin banyak anak buah makin merasa bos atau penting, jadi selalu ingin semua urusan teknis operasional harus dilaporkan, semua persetujuan harus melalui direksi. Karena itu segala urusan birokratis berbelit. Menurut Harry kondisi itulah yang membuat iklim investasi menjadi tidak kondusif. Ini yang sebabkan Indonesia kerap kali kalah bersaing dengan negara lain.

“Makanya jika dibentuk sub holding (anak perusahaan) ya harus otonom seluas-luasnya. Cukup laporan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jangan lagi urusan operasional direcokin oleh direksi holding,” tegas Harry.(RI)