JAKARTA – Pemerintah menyatakan pemerintah sedang membidik salah satu cadangan minyak yang cukup besar di wilayah Natunal. Dalam waktu tidak lama lagi bahkan perusahaan migas pelat merah tersebut bahkan akan mengajukan joint study terhadap wilayah tersebut.

Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan wilayah Natuna memang menyimpan cadangan minyak maupun gas cukup besar. Salah satu wilayah yang diincar Pertamina adalah Arwana, wilayah Natuna yang tidak akan dikembalikan oleh Pertamina ke pemerintah untuk dilelang ulang.

“Natuna dibagi jadi tiga, yang atas itu ada Arwana. Pertamina tetap di situ. Merka mau joint study ada potensi minyak,” kata Tutuka ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta (3/2).

Menurut Tutuka dari hasil kajian yang ada sumber daya minyak di Arwana terbilang cukup besar karena itu Pertamina memilih untuk kembangkan struktur Arwana. Meskipun belum mau beberkan total sumber daya yang ada tapi menurut Tutuka jika sudah dikembangkan akan jadi temuan salah satu cadangan minyak terbesar yang diperoleh Pertamina dalam beberapa tahun terakhir.

“Lumayan besar itu (sumber daya) termasuk besar Pertamina belum dapat yang besar lagi kan,” ujar Tutuka.

Menurut dia semester I ini Pertamina akan mulai bergerak memproses struktur Arwana tersebut untuk dikembangkan dengan mengajukan joint study kepada Pemerintah. “Dia (Pertamina) ajukan joint study, sebelum Mei,” ujar Tutuka.

Blok Natuna memang terus jadi pusat perhatian sejak akhir tahun 2022 lalu lantaran keputusan pemerintah yang akan menarik kembali penugasan untuk mengembangkan blok tersebut dari Pertamina lantaran selama ini tidak ada progress sama sekali setelah konsorsium yang dulu sempat terbentuk untuk kembangkan Natuna yang melibatkan Pertamina, ExxonMobil dan PTT EP bubar. (RI)