JAKARTA – Kursi petinggi di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) yakni Deputi Perencanaan akhirnya kembali terisi. Benny Lubiantara akhirnya ditetapkan menjadi Deputi Perencanaan SKK Migas menggantikan Jaffee Arizona Suardin yang hijrah ke Pertamina menjadi Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan Benny harus bisa menjawab tantangan industri hulu migas saat ini dengan berbagai inovasi. “Kiranya saudara dapat memperkuat (SKK Migas) melakukan terobosan dan langkah strategis (untuk industri hulu migas),” kata Arifin saat pelantikan Benny, Selasa (27/7).

Benny memang kaya akan pengalaman di industri hulu migas.Ia pernah menjadi Petroleum Fiscal Policy Analyst Kantor Pusat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina, Austria. Sarjana ekonomi dan magister manajemen dari Universitas Indonesia itu menduduki Kepala Divisi Teknologi dan Pengembangan Lapangan SKK Migas sejak Juli 2017-Januari 2020 setelah selama lima bulan dari Januari-Juli 2017 menjabat Tenaga Ahli Kepala SKK Migas.

Selama empat tahun, dari Februari 2013-Januari 2017, Benny menjabat Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran SKK Migas. Dia juga sempat menjadi analis di Kantor Pusat OPEC dari Januari 2006-Februari 2013.

Benny juga aktif di organisasi profesi. Saat ini yang bersangkuan adalah Deputi Kajian dan Opini Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) dari 2019-sekarang). Benny sebelumnya juga pernah menduduki Ketua Dewan Pakar IATMI (2014-2016).

Dia juga menghasilkan sejumlah publikasi, antara lain Paradigma Baru Pengelolaan Sektor Hulu Migas dan Ketahanan Energi (2017); Dinamika Industri Hulu Migas-Catatan Analis OPEC (2014); dan Ekonomi Migas-Tinjauan Aspek Komersial Kontrak Migas (2012). Benny juga kontributor utama publikasi tahunan OPEC, World Oil Outlook (2009-2012).(RI)