JAKARTA – Keandalan pasokan listrik bagi masyarakat harus terus dijaga seiring dengan kebutuhan tenaga listrik yang juga terus tumbuh sebagai dampak meningkatnya konsumsi litrik per kapita Indonesia serta mulai munculnya tren baru dalam penggunaan kendaraan listrik. Salah satu komponen utama dalam menjaga keandalan suplai listrik adalah kondisi prima pembangkit listrik dengan salah satu bagian pentingnya yaitu turbin.

Ariana Soemanto, Kepala LEMIGAS, menyatakan bahwa perawatan turbin merupakan kunci untuk memastikan operasional pembangkit listrik berjalan dengan baik. LEMIGAS jadi salah satu pihak yang kompeten dalam pemantauan kondisi turbin tersebut. Untuk itu digelar One Day Seminar bertajuk Turbine Oil Condition Monitoring ASTM D 4378 pada Selasa (5/3).

Dia menuturkan seminar ini menjadi langkah bersama untuk mendalami pemantauan kondisi minyak turbin berdasarkan ASTM D 4378 untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat bagi operator turbin, laboratorium, dan praktisi. “Serta membidik pelaku industri atau manufaktur yang menggunakan mesin turbin sebagai pembangkit listrik,” kata Ariana dalam keterangannya, Rabu (6/3).

Ariana mengungkapkan bahwa turbin sendiri mempunyai peran yang sangat penting bagi pembangkit listrik, di mana turbin mengubah energi fluida dari hasil pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik penggerak generator Listrik.

Pada Seminar Turbine Oil Conditioning Monitoring dijelaskan tahapan perawatan dan pemantauan mesin turbin mulai dari proactive, preventive dan reactive. Preventive maintenance dilakukan supaya jangan sampai terjadi kondisi-kondisi yang memerlukan tindakan perbaikan, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan kerugian yang lebih besar baik dari sisi biaya maupun terganggunya operasional pembangkit secara keseluruhan. Salah satu tujuan kegiatan tersebut adalah memperkenalkan kemampuan LEMIGAS sebagai laboratorium pengujian pelumas yang lengkap termasuk didalamnya minyak lumas turbin baru dan bekas (used oil).

Ariana mengatakan teknik untuk memonitor kondisi pada kategori preventive/pencegahan dapat menggunakan teknik ultrasound, thermography, analisa minyak lumas dan analisa getaran. Analisa minyak lumas turbin, kata dia, mengacu spesifikasi SNI 7069-14:2019, yang menitikberatkan pada karakterisitk viskositas, ketahanan terhadap oksidasi, pencegahan karat, kemampuan melepaskan udara yang terperangkap, dan kandungan senyawa asam..

“Dengan termonitornya kondisi minyak lumas turbin, tentunya akan memberikan dukungan dan kontribusi bagi kegiatan perekonomian terkait dengan proses produksi di sektor industri dan otomotif,” kata Ariana.(RI)