Warga mengungsi akibat banjir yang menggenangi Jakarta sejak Selasa, 15 Januari 2013.

Salah satu kawasan di Jakarta yang terendam banjir.

JAKARTA – Hujan terus menerus selama dua hari terakhir, dapat menimbulkan bahaya bagi warga yang tempat tinggalnya terendam banjir. Untuk itu PT PLN (Persero) Area Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) dan Tangerang mengambil langkah memadamkan sedikitnya 130 gardu listrik di dua kawasan itu.  

 Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Disjaya dan Tengerang, Roxy Swagerino mengatakan, pemadaman itu sudah dilakukan sejak semalam. Sampai pukul 07.00 WIB hari ini, Senin, 13 Januari 2013, sudah 130 gardu listrik di Jakarta dan Tangerang yang dimatikan.  

Antara lain gardu listrik di kawasan Menteng, Jatinegara, Pondok Gede, Kramatjati, Pondok Kopi, Bulungan, Lenteng Agung, Bintaro, Kebun Jeruk, Cikokol, dan Cengkareng. “PLN berusaha mengamankan pelanggan dengan memadamkan aliran listrik. Ini demi keselamatan pelanggan sendiri,” ucapnya.

Ada beberapa hal yang menyebabkan PLN memutuskan aliran listrik:

1. Apabila rumah pelanggan kebanjiran, atau

2. Apabila Gardu Distribusi PLN kebanjiran, atau

3. Apabila gardu Distribusi dan rumah pelanggan kebanjiran, atau

4. Apabila gardu induk kebanjiran.

PLN mengimbau kepada masyarakat yang terkena banjir untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

1.Pastikan Meter Circuit Breaker (MCB) / sekering dalam posisi mati (off)

2.Matikan semua peralatan listrik dengan mencabut kabel dari stop kontak

3.Setelah banjir surut dan keadaan aman, keringkan dengan sempurna peralatan listrik (seperti saklar, stop kontak) yang sempat terendam banjir sebelum digunakan kembali.

“Kami senantiasa menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkas Roxy.

 (Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)