Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari (kedua dari kanan) usai menyerahkan throphy Indonesia MDG Awards untuk PT Adaro Energy Tbk.

BALI – PT Adaro Energy Tbk kembali mendapatkan penghargaan dari pemerintah terkait sumbangsihnya pada pembangunan masyarakat. Bertempat di Conrad Hotel, Bali, Selasa, 26 Maret 2013, perusahaan batubara dan energi terintegerasi yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan kode ADRO ini meraih Anugerah “Indonesia MDG Awards”.

Penghargaan itu disematkan kepada ADRO, untuk kategori perusahaan swasta yang berperan dalam program penanggulangan HIV/AIDS dan penyakit menular. Penghargaan ini diberikan oleh Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Untuk Millenium Development Goals (MDGs).

Penghargaan yang pertama kali diraih oleh ADRO ini, diserahkan kepada perwakilan ADRO, Okty Damayanti, yang menjabat GM CSR Adaro Energy, oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, S.IP dan disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Penghargaan ini merupakan kontribusi kami yang nyata bagi masyarakat. Melalui program kampanye anti drug, HIV/AIDS dan penyakit menular yang kami lakukan, diharapkan akan terbentuk kader-kader muda maupun kader dari berbagai kalangan, agar penyuluhan yang dilakukan berjalan efektif,” ujar Okty.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan bahwa diperlukan kerjasama banyak pihak dan kerja keras, untuk menyukseskan target MDGs. “Kita harus terus berjuang karena masih banyak saudara-saudara kita yang tidak memiliki kecukupan pangan untuk menjalani kehidupan sehari-hari,” kata Presiden.

Untuk itu, lanjutnya, semua pihak harus berkontribusi dalam menanggulangi kemiskinan. Pemerintah pun melakukan program percepatan pencapaian MDGs serta mengeluarkan Inpres No. 3 Tahun 2010 untuk memastikan bahwa dalam 2,5 tahun waktu yang tersisa ini, target MDGs bisa tercapai.

Sementara itu, tim penilai awards yang dipimpin oleh Prof. Dr. Nila Moeloek mengatakan bahwa penghargaan ini ditujukan untuk memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan, atas prestasi pembangunan yang dicapai pada 2012. Para pemenang dinilai memiliki program yang layak dikembangkan dan direplikasikan di tingkat nasional.

Penilaian Ketat

Nila Moeloek menuturkan, penilaian Indonesia MDG Awards kali ini sangat ketat, mengingat jumlah program yang dinilai meningkat pesat menjadi 611 program, dibandingkan penilaian periode sebelumnya yang hanya 230 program.

“Dari 611 program, didapat 44 program yang dinominasikan. Jika memang suatu program tidak layak untuk dinominasikan, suatu kategori program bisa saja tidak ada pemenangnya,” kata Nila lagi.

Ia menambahkan, penghargaan ini diberikan pada pemenang dari masing-masing kelompok kepesertaan, yaitu Pemerintah Kabupaten/Kota, sektor swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Organisasi Pemuda yang meliputi fokus kesehatan ibu dan anak, nutrisi, akses air bersih dan sanitasi, pendidikan serta penanggulangan HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya.

Okty pun menjelaskan, program kampanye antri drug dan HIV/AIDS dilaksanakan perusahaannya melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri, yang dibentuk Adaro untuk melaksanakan program-program CSR Adaro Group yang berkelanjutan, dan sudah berlangsung sejak 2010 dengan cakupan 6 kabupaten di wilayah operasional tambang batubara ADRO.

Keunggulan program ini adalah, ADRO memberikan penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan dengan pendekatan dan media yang lebih efektif, sehingga menjangkau lebih banyak masyarakat. Program ini juga mampu menciptakan peer educator (kader penyuluh, red) dari berbagai kalangan di masyarakat seperti siswa sekolah, tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok berisiko, dan para ibu hamil.

“Training dan pembinaan yang dilakukan Adaro mampu membuat para peer educator secara mandiri melakukan program-program penyuluhan, sehingga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi,” jelas Okty.

(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)