JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas),  anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memastikan proses pembangunan penggantian pipa hilir di Blok Rokan tetap akan dilakukan pada tahun ini.

Wiko Megantoro, Direktur Utama Pertagas,  mengatakan belum ada rencana penundaan pengerjaan pembangunan pipa hilir di Rokan. Saat ini Pertagas masih melakukan persiapan dan proses untuk memastikan keekonomian proyek pembangunan pipa tersebut.

”Tidak ada penundaan, proses masih berjalan, target penyelesaian juga sama Saat ini mah proses Final Investment Decision (FID). Kami bahas teknis dan keekonomian,” kata Wiko saat dihubungi belum lama ini.

Pernyataan Wiko juga memastikan bahwa proyek penggantian pipa jadi salah satu prioritas proyek yang dikerjakan Pertagas tahun ini meskipun saat ini tengah dilanda pandemi Covid-19.

Wiko menjelaskan proyek tetap berlanjut dengan protokol ketat kesehatan.

“Sementara ini belum ada kendala untuk konstruksi. Proyek kami yang lain juga tetap berjalan dengan protokol Covid-19 dan menyesuaikan kebijakan di daerah setempat,” kata dia.

Wiko menargetkan persiapan bisa selesai dalam waktu dekat agar pengerjaan fisik tetap bisa dilakukan sesuai dengan target yakni di Juni mendatang. “Mudah-mudahan konstruksi fisik dapat dilakukan dalam dua bulan lagi (Juni),” kata Wiko.

Untuk membangun pipa distribusi minyak di Blok Rokan dibutuhkan biaya diatas capex tahun ini atau sekitar US$450 juta, karena itu pipa akan dibangun menggunakan anggaran dua periode tahun ini dan tahun depan.

Pipa hilir yang dibangun nantinya digunakan sebagai pengganti pipa eksisting untuk mengalirkan minyak hasil produksi Blok Rokan. Pipa tersebut menghubungkan beberapa lapangan, yakni Minas-Duri-Dumai dan Batam-Bangko-Dumai.

Penggantian pipa diperlukan sebelum Blok Rokan beralih ke Pertamina karena pipa eksisting sudah berumur terlalu tua dan berpotensi menggaggu produksi Blok Rokan jika terus digunakan. Pertamina menargetkan pembangunan pipa hilir ini bisa selesai pada Agustus 2021 sebelum kontrak PT Chevron Pacific Indonesia berakhir.(RI)