JAKARTA – Pemerintah merencanakan tiga pembangkit listrik tenaga bayu atau angin (PLTB) beroperasi tahun ini. PLTB Sidrap I dengan kapasitas 70 megawatt (MW) akan segera beroperasi setelah dilakukan uji coba interkoneksi dengan jaringan PT PLN (Persero) minggu pertama Januari lalu. Pembangkit yang berada di area perbukitan Desa Mattirosari dan Lainungan, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan menjadi pembangkit komersial skala besar pertama di Indonesia yang memanfaatkan energi angin.

“Selain PLTB Sidrap I tersebut, PLTB Sidrap tahap II dan PLTB Jeneponto yang berada di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan akan beroperasi dalam waktu dekat,” kata Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan informasi Publik dan Kerjasama, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (26/1)

Menurut Agung, ketiga PLTB tersebut harganya sangat ekonomis. PLTB Sidrap tahap I, dan PLTB Sidrap tahap II yang berkapasitas 50 MW dibangun oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi. Harga jual listrik dari pembangkit tersebut disepakati sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik, yaitu dibawah 85% dari Biaya Pokok Penyediaan Pembangkitan (BPP) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) yang sebesar 8,10 cent US$ per kWh.

“PLN akan menyiapkan kajian teknis terkait implementasi PLTB Sidrap II terhadap sistem jaringan PLN,” kata dia.

PLTB Jeneponto berkapasitas 60 MW, dengan investasi sebesar US$ 150 juta dan estimasi kecepatan angin sekitar 7,5 hingga 8 meter per detik (m/s), rata-rata akan memproduksi 198,6 Gigawatt hours (GWh) per tahun. Proyek tersebut sedikitnya menyerap 190 orang tenaga kerja.

Selain PLTB Sidrap II dan Jeneponto, PLTB Tanah Laut yang berlokasi di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, juga akan melengkapi deretan PLTB yang akan beroperasi di Indonesia. Pengembang PLTB Tanah Laut adalah konsorsium Pace Energy Pte. Ltd & PT Juvisk Tri Swarna.

PLTB Tanah Laut, dengan nilai investasi sebesar US$ 153 juta, ditargetkan beroperasi komersial (commercial operation date/COD) pada 2021. PLTB Tanah Laut akan dibangun dalam tiga tahap, yakni tahap I sebesar 70 MW, tahap II sebesar 20 MW dan tahap ketiga berkapasitas 60 MW.

“Selain PLTB, pemerintah juga terus melakukan monitoring beberapa pembangkit, seperti PLT Arus Laut Larantuka (kapasitas 25 MW) serta PLTS Terapung Cirata (kapasitas 200 MWp),” kata Agung.(RA)