JAKARTA – Program bahan bakar minyak (BBM) satu harga mulai diterapkan di Desa Tanah Hitam, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat seiring beroperasinya SPBU Modular, Senin (16/10).

Harya Adityawarman, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan BBM di SPBU yang hadir di salah satu daerah terluar dan berbatasan langsung dengan Malaysia itu akan disalurkan secara langsung kepada konsumen pengguna. Harga jual BBM sesuai yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga diharapkan mendorong perkembangan perekonomian daerah.

“Bila sebelumnya warga membeli BBM secara eceran dengan harga Rp7.500-Rp9.000 per liter, sekarang warga dapat membeli BBM dengan harga yang sama dengan wilayah lain, Rp6.450 per liter untuk premium dan Rp5.150 per liter untuk solar,” kata Harya dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/10).

Dengan adanya SPBU, masyarakat di Kecamatan Paloh tidak harus lagi pergi ke Kota Kabupaten Sambas yang ditempuh sekitar dua jam perjalanan untuk membeli BBM.

Yanuar Budi Hartanto,  General Manager MOR VI PT Pertamina (Persero),  menegaskan peresmian BBM satu harga di Paloh merupakan simbol komitmen mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Meskipun, ada keterbatasan infrastruktur.

“Salah satu tantangannya adalah sulitnya mencari investor untuk membangun SPBU di daerah remote. Dalam pembangunan disini, infrastruktur menjadi kendala utama, tercatat tiga kali mobil Pertamina amblas dan mobil tangki tidak bisa menyeberang sungai,” ungkap Yanuar.(RI)