BANTEN –  Pemanfaatan Jaringan Gas (Jargas) Sambungan Rumah Tangga (SR) makin diminati  masyarakat.  Ini ditunjukkan dengan agresifnya para kepala daerah dalam meminta alokasi pembangunan jargas untuk rumah tangga kepada pemerintah pusat. Salah satu wilayah yang merasa siap dan kembali meminta sambungan adalah Pemerintah Kabupaten Serang.

Ratu Tatu Chasanah  Bupati Serang,  mengatakan alasan kuat pemkab meminta alokasi jargas rumah tangga adalah sudah tersedianya sambungan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero)  Tbk yang mengaliri gas untuk kebutuhan industri di wilayah Serang.

“Semoga PGN bisa menarik dari pipa yang sudah ada.  Itu yang kita mintakan dari kementerian,” kata Ratu Tatu saat ditemui di Serang, Banten,  Selasa (15/6).

Ratu tidak menyebutkan jumlah pasti sambungan yang dibutuhkan,  namun paling tidak tahun depan pembangunan jargas bisa dimulai.

“Ada sekitar 430 ribu kepala keluarga. Berapapun dari kementerian kita terima karena kan mengurus seluruh Indonesia, semoga 2018 mereka sudah mengurus,” ungkap dia.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  menyatakan animo permintaan alokasi jargas untuk rumah tangga cukup tinggi. Tidak sedikit daerah yang meminta jatah alokasi tersebut.

Manfaat besar yang ditawarkan jargas, terutama dari sisi ekonomi membuat masyarakat menyadari bahwa penggunaannya lebih baik dibanding menggunakan LPG.

Arcandra pun akan mengkaji dimasukannya Serang dalam wilayah yang mendapatkan alokasi jargas tahun depan.

“Tahun ini anggarannya sudah ada, wilayah-wilayah mana yang akan mendapat jaringan gas ini sudah ada. Mungkin tahun depan kalau kita bisa masukkan Serang ini.  Kita akan usahakan,”tandas Arcandra.

Program jargas sudah menjadi salah satu program wajib yang dilakukan pemerintah setiap tahun. Realisasi pelaksanaan Kementerian ESDM sejak 2009 sudah dilakukan pemasangan terhadap 185.991 SR di seluruh Indonesia, meliputi 14 provinsi atau sekitar 26 kota dan kabupaten.

Pemerintah sendiri akan segera membangun 60 ribu sambungan rumah tangga jaringan gas di sembilan kabupaten dan kota pada tahun anggaran 2017. Kesembilan daerah tersebut adalah Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Bandar Lampung, Kota Mojokerto, Kota Pekanbaru Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Mojokerto dan Kota Samarinda.(RI)