JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menegaskan produksi minyak di Blok Cepu sudah kembali normal seiring pulihnya kondisi cuaca di sekitar wilayah operasi blok yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited tersebut.

M.I. Zikrullah, Wakil Kepala SKK Migas, menyatakan kinerja produksi ExxonMobil sudah dalam performa optimal dan kembali memproduksi minyak sebesar 200 ribu barel perhari (bph).

“Produksi sudah normal sejak tiga hari yang lalu dan sudah kembali ke kapasitas 200 ribu bph,” ujar Zikrullah saat ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Selasa (14/2).

Produksi minyak di Blok Cepu pada pekan lalu dilaporkan anjlok hingga hanya sekitar 50 ribu bph dari kapasitas produksi normalnya pada 2017 di kisaran 200 ribuan bph.

Zikrullah menegaskan, anjloknya produksi di Blok Cepu murni hanya masalah cuaca dan tidak ada hubungannya dengan permasalahan teknis operasional lapangan. Kapal-kapal pengangkut minyak tidak dapat bersandar di Floating Storage Offloading (FSO) Gagak Rimang karena ketinggian ombak melebihi batas normal yang disyaratkan dalam prosedur pengangkutan minyak.

“Masalah force majeure cuaca saja kok tidak ada masalah teknis. Anginnya sampai 35 knot ombaknya 5 meter, kan safetynya sampai di 20an knot saja,” kata dia.

Blok Cepu memang menjadi salah satu andalan pemerintah untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi minyak nasional. Sejak awal tahun produksi blok Cepu sudah melebihi produksi puncaknya pada tahun lalu sebesar 185 ribu bph. Capaian tersebut sudah sesuai dengan permintaan pemerintah yakni sebesar 200 ribu bph.

Menurut Zikrullah, produksi Blok Cepu hingga saat ini cukup positif dan mampu mencapai target yang dicanangkan. Kinerja tersebut diharapkan bisa terus dilanjutkan tanpa ada lagi kejadian tidak terduga, seperti kondisi cuaca yang baru saja dialami. “Memang targetnya tahun ini 200 ribu bph,” tandasnya.(RI)