JAKARTA – Pemerintah optimistis bisa mencapai target produksi siap jual (lifting) minyak dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 sebesar 815 ribu barel per hari (bph). Selain dari Blok Cepu, pemerintah akan mengupayakan peningkatan produksi dari blok migas lainnya.

“Memang tidak langsung naik, kan bertahap. Kita juga ada ladang-ladang lain, tambahannya meskipun kecil bisa cukup banyak ada seribu, 1.500 bph dan lainnya,” kata IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Jumat (9/9).

Pemerintah dan DPR sebelumnya menyepakati  asumsi lifting minyak pada 2017 sebesar 815 ribu bph, naik dibanding lifting yang ditetapkan APBNP 2016 sebesar 780 ribu bph. Salah satu peningkatan produksi didorong produksi Blok Cepu yang dikelola Exxonmobil. Namun permintaan peningkatan itu sempat ditolak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) karena jika dipaksakan melebihi kapasitas maksimum dikhawatirkan terjadi gangguan terhadap peralatan penunjang produksi.

Wiratmaja mengungkapkan kajian terhadap upaya peningkatan Blok Cepu segera dilakukan yang akan melibatkan  SKK Migas dan KKKS.

“Pak Amin (Kepala SKK Migas) sudah bilang kalau diatas maksimum, warranty  tidak berlaku. Struktur reservoir ada perbedaan analisis antara Exxonmobil dan SKK Migas. Kita tetap hati-hati, jika dibutuhkan pokoknya sesuai dengan parlemen,” tandas dia.(RI)