JAKARTA – Pemerintah memastikan proyek revitalisasi (refinery development master plan/RDMP) Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur tetap berjalan sesuai target.

“Pengembangan kilang sudah menjadi komitmen Pemerintahan Jokowi dan harus dilaksanakan,” ujar Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  Rabu (1/11).

Menurut dia, sudah merupakan komitmen Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam mengimplementasikan Nawacita sektor ESDM.

Proyek RDMP Balikpapan akan dikerjakan PT Pertamina (Persero) dalam dua tahap dan diproyeksikan tuntas pada Juni 2021 atau lebih cepat 22 bulan dari yang ditargetkan.

Tahap pertama selesai 2019 dan tahap kedua pada 2021.

Pembangunan RDMP Balikpapan diperkirakan membutuhkan pendanaan US$4,6 miliar.

Menurut Jonan, Kilang Balikpapan yang saat ini berkapasitas produksi 260 ribu barel per hari akan meningkat menjadi 360.000 barel per hari setelah modifikasi.

“Ini proyek lima miliar dolar AS dari kapasitas 260 ribu barel per hari jadi 360 ribu per hari. Menurut saya, Pertamina akan menjalankannya,” ungkap dia dalam keterangan tertulisnya.

Jonan bahkan sudah menyurati Presiden Jokowi untuk melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) proyek RDMP Balikpapan.

“Kami baru kirim surat ke Presiden untuk usul pengembangan Kilang Balikpapan. Kami berharap sekiranya Bapak Presiden berkenan simbolis meninjau atau ground breaking. Mudah-mudahan Bapak Jokowi berkenan ke sini (Kaltim),” ungkap Jonan.

Dia menambahkan, proyek revitalisasi Kilang Balikpapan akan dimulai enam bulan ke depan dan nantinya produk-produk bahan bakar minyak (BBM) dari Kilang Balikpapan akan ditingkatkan hingga memenuhi spesifikasi Euro 5 dari sebelumnya Euro 2.

“Saya kira memulai pekerjaan sudah bisa enam bulan dari sekarang termasuk pula Kilang Bontang, Tuban, dan Cilacap,” kata Jonan.(AT)