JAKARTA – PT PLN (Persero) dan Konsorsium China Datang Overseas Investment – PT Pembangunan Perumahan – PT Sumberdaya Sewatama menandatangani power purchase agreement (PPA) proyek pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Meulaboh berkapasitas 2×200 megawatt (MW), Jumat (26/5).

Proyek PLTU Meulaboh yang diperkirakan menelan investasi US$ 600 juta akan dibangun di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

“Listrik yang dihasilkan pembangkit akan disalurkan ke sistem kelistrikan Sumatera melalui jaringan transmisi 275 kilo Volt (kV) ke Gardu Induk PLN di Nagan Raya. Nantinya PLTU Meulaboh berfungsi sebagai pemikul beban dasar (base load) dengan availibility factor sebesar 80% per tahun,” kata I Made Suprateka, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, Jumat.

Konsorsium akan mendirikan perusahaan special purpose company (SPC) yang dikhususkan untuk mengembangkan proyek PLTU Meulaboh. Proyek PLTU Meulaboh merupakan proyek yang dilaksanakan dengan skema Build Own Operate Transfer (BOOT) tanpa penjaminan dari pemerintah.
“Untuk pendanaan proyek, selain dari ekuitas konsorsium sendiri, juga akan diupayakan dari pinjaman dalam dan luar negeri,” ungkap Made.
Pekerjaan konstruksi PLTU Meulaboh diperkirakan memakan waktu 39 bulan sejak tanggal efektif PPA. Jadwal operasi komersial (commercial operation date/COD) pada pertengahan 2020. Nantinya, PLTU Meulaboh akan mensuplai energi listrik ke sistem Sumatera sebesar ±2.803 Giga Watt hour (GWh) setiap tahun selama masa kontrak 25 tahun.

Menurut Made, secara keekonomian PLTU Meulaboh layak untuk dibangun. Apabila dibanding dengan biaya pokok produksi (BPP) pembangkitan setempat, maka proyek tersebut akan memberikan penghematan sekitar Rp 2 triliun per-tahun.

Secara sistem, PLTU Meulaboh diperlukan untuk memperkuat sistem kelistrikan di Sumatera, khususnya Aceh terutama dalam rangka mengatasi masalah defisit daya.

“Untuk mempertahankan kondisi lingkungan, maka konsorsium juga diwajibkan untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka memenuhi standar lingkungan hidup sesuai ketentuan yang berlaku,” tandas Made.(RA)