JAKARTA – Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Darajat dan Gunung Salak, Jawa Barat, yang telah menghasilkan energi terbarukan selama lebih dari dua dekade diklaim akan mendapat manfaat utama dari penggantian sistem kontrol turbin.

PLTP Darajat berkapasitas 55 megawatt (MW) dengan turbin uap buatan MHI, telah beroperasi selama 22 tahun. Sementara, PLTP  Gunung Salak dengan tiga unit pembangkit masing-masing sebesar 60 MW telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun melalui turbin uap yang diproduksi Ansaldo. Kedua PLTP tersebut dimiliki dan dioperasikan oleh PT Indonesia Power UP Kamajong.

“Mengingat kebutuhan penggunaan yang panjang, sistem kendali turbin yang dimiliki saat ini membutuhkan teknologi yang lebih terdepan, suku cadang dan dukungan teknis dari pabrikan asli, diperlukan peningkatan ke teknologi digital terbaru,” kata Kevin Kosisko, Managing Director Power Generation & Water business ABB, di Jakarta Rabu (19/9).

Kevin mengatakan bahwa ABB telah mendapatkan kontrak penggantian sistem digital electro hydraulic control (DEHC) untuk turbin uap dengan mengganti sistem kontrol turbin dengan solusi control turbin ABB Ability ™ Symphony® Plus, termasuk kontrol pengatur, turbin dan start otomatis dan Sistem Instrumentasi Pengawasan Turbin yang Terintegrasi (Turbine Supervisory Instrumentation System/TSI) yang juga dikenal sebagai Sistem Pemantauan Getaran (Vibration Monitoring System/VMS).

Ruang lingkup pasokan juga mencakup desain, teknik, instalasi dan comissioning, pelatihan dan pemeliharaan, dan layanan pasca-komisioning. Selain itu, ABB akan memasok sinkronisasi otomatis di PLTP Darajat dan katup stop utama dan katup kontrol pengatur untuk tiga turbin uap di PLTP Gunung Salak.

ABB Ability™ Symphony® Plus adalah bagian dari portofolio digital ABB Ability™, perangkat digital lintas industri terpadu, mulai dari perangkat sederhana sampai perangkat nirkabel yang lebih canggih hingga berbasis cloud.

Sistem baru yang dipasang di dua PLTP Jawa Barat akan dilengkapi dengan fitur kontrol dan perlindungan digital terdepan, memfasilitasi  pengguna dengan sistem operasi yang aman, andal, dan ekonomis serta menawarkan akses yang lebih baik ke informasi operasional untuk memudahkan pemeliharaan dan meningkatkan ketersediaan.

Menurut Kevin, proyek penggantian ini akan meningkatkan fleksibilitas, keandalan, ketersediaan, dan mengurangi biaya pemeliharaan di dua PLTP tersebut sambil menjajaki teknologi digital baru yang dilengkapi dengan berbagai fitur sebagai enabler.

“Keseluruhan proyek ini ditargetkan selesai secara bertahap hingga akhir 2020,” kata Kevin.(RA)