JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) menjamin perubahan strategi keuangan melalui langkah efisiensi tidak akan mengganggu kinerja produksi Blok Offshore North West Java.

Gunung Sardjono Hadi, Direktur Utama PHE, mengatakan pada tahun ini perusahaan akan tetap mempertahankan strategi efisiensi, bahkan akan ditingkatkan dibeberapa di anak perusahaan.

Salah satu langkah efisiensi yang ditempuh adalah dengan memangkas rencana pengeboran delapan sumur eksplorasi. Padahal tahun lalu, 17 sumur eksplorasi dibor.

Selain itu, rencana penurunan aktivitas juga akan dilakukan pada sumur pengembangan. Jika tahun lalu dilakukan sebanyak 38 pengeboran, maka pada 2017 rencananya hanya akan dilakukan sebanyak 16 pengeboran sumur.

“Kami kurangi investasi tapi produksi tetap tecapai. Kita kurangi pengeboran eksplorasi uangnya kita saving ke workover atau kegiatan yang lain, meski pengeboran kurang tapi target produksi tercapai,” kata Gunung  di Jakarta.

Selain karena keekonomian, langkah strategi yang  ditempuh PHE terkait faktor harga minyak dunia yang belum membaik juga dipengaruhi sejumlah sumur yang tidak ekonomis. Karena itu, pengembangan sejumlah sumur ditunda.

Gunung mengatakan untuk menjaga kinerja produksi ONWJ, PHE akan memperbanyak melakukan workover pada tahun ini, yakni sebanyak 57 sumur dibanding 2016 sebanyak 37 sumur.

“Dengan adanya rencana tersebut harapan kami bisa meningkatkan produksi minyak sebesar 64 ribu barel per hari (bph) serta gas sebesar 769 MMSCFD,” katanya.

Kegiatan workover dinilai paling tepat untuk maintenance produksi. Apalagi PHE juga akan mendapatkan tugas baru pada 2018 karena menerima dan mengelola enam blok baru yang sudah habis kontrak.

Keenam blok tersebut harus menggunakan skema kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) gross split yang pembiayaannya tidak akan ditanggung pemerintah.

“Beberapa blok yang mau habis kita tidak lakukan kegiatan yang cukup besar. Ini terkait dana depresiasi, seperti  blok terminasi, kita tidak lakukan pengeboran karena akan terjadi unrecover cost,” ungkap Gunung.(RI)