JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan fokus untuk bisa mendapat hak pengelolaan dua ladang minyak dan gas, Ab-Teymoura dan Mansouri di Iran. Perseroan menargetkan awal tahun depan sudah ada tindak lanjut terkait rencana tersebut.

“Februari kita masukkan proposal, kemudian yang diminta mereka adalah Pertamina harus bisa menunjukkan kemampuan technical, dan financialnya menarik,” kata Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina di Jakarta (20/12).
Rencana Pertamina tersebut merupakan tindak lanjut kesepakatan kerja sama multi sektor antara pemerintah Indonesia dan Iran.

Menurut Syamsu, ladang minyak Iran adalah salah satu dari list ladang minyak yang memang akan coba dikaji kelayakannya oleh Pertamina.

“Kan kita punya beberapa list. Mereka menawarkan dua blok tersebut untuk dievaluasi. Jadi dua blok itu mereka yang menawarkan, kebetulan ada dalam list kita,” tukasnya.

Jika proposal diterima Pertamina menargetkan bisa menjadi operator di dua blok yang memiliki jumlah total cadangan sekitar 3 miliar barel tersebut. Skema kerja sama yang diusung nantinya berupa service contract, sehingga Pertamina akan mendapatkan bagian dari minyak dan gas yang diproduksi.

“Kita bisa dapat entitlement-nya. Seperti di Irak juga kan service contract, per barel dapatnya sekian,” ungkap Syamsu.

Selain persiapan pembuatan proposal, Pertamina saat ini juga tengah melakukan evaluasi kelayakan terhadap kedua lapangan tersebut. Karena itu penandatanganan atau kesepakatan tertulis masih harus menunggu hasil evaluasi tersebut.

Kegiatan ekspansi memang menjadi salah satu fokus kegiatan utama Pertamina dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini diintegrasikan dengan pengembangan enam mega proyek kilang yang ditargetkan selesai pada 2023.
“Untuk ekspansi kita anggarkan hingga US$ 1,5 milliar,” tandas Syamsu.(RI)