JAKARTA – Pembenahan pengelolaan perusahan termasuk anak dan cucu usaha menjadi salah satu fokus PT Pertamina (Persero) dibawah kepemimpinan Elia Massa Manik. Sebanyak 24 anak usaha dan 132 cucu usaha Pertamina dinilai tidak seluruhnya memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan justru berpotensi memberikan beban.

“Pengelolaan anak-anak usaha harus kita perbaiki supaya direction-nya itu bisa saling bersinergi,” kata Elia Massa Manik, Direktur Utama Pertamina dalam rapat kerja dengan Komisi VII, Kamis (23/3).

Elia belum memastikan pembenahan yang akan ditempuh manajemen, namun akan ada berbagai opsi, termasuk opsi perampingan anak usaha yang akan menjadi pilihan terakhir yang akan diambil Pertamina. Rencana tersebut akan dibahas bersama pemilik saham dalam hal ini pemerintah.

Langkah pembenahan internal sejalan dengan berbagai rencana pemerintah sebagai pemegang saham yang salah satunya akan membentuk induk usaha (holding) BUMN minyak dan gas dengan menjadikan Pertamina sebagai holding.

Menurut Elia, selama ini Pertamina sebagai induk dari puluhan anak dan ratusan cucu usaha pada dasarnya sudah menjalankan fungsi holding usaha dengan baik.
“Jika benar jadi holding, anak usaha itu dibawah korporat nanti hanya mengurusi policy lalu ciptakan sinergi, mengurusi human capital karena orang-orang di Pertamina harus holistic,” ungkap dia.
Harry Poernomo, Anggota Komisi VII DPR, menilai sudah saatnya Pertamina mengambil sikap terkait banyaknya anak dan cucu usaha. Karena beberapa dari anak dan cucu usaha justru membebani Pertamina. Keberadaan anak usaha bahkan sudah tidak relevan lagi jika tetap dikelola Pertamina karena berbagai proyek-proyek besar telah menanti.

Menurut Harry, anak usaha Pertamina awalnya dibentuk sebagai penunjang usaha rekanan Pertamina yang pada waktu itu tidak bisa disiapkan negara, seperti hotel atau maskapai penerbangan. Namun seiring berjalannya waktu kini berbagi fasilitas tersebut sudah tersedia, baik oleh pemerintah maupun swasta. “Dulu dibentuk karena belum bisa disiapkan, karena itu Pertamina bentuk sebagai penunjang,” tukas dia.

Satya W Yudha, Wakil Ketua Komisi VII DPR mendukung jika ada rencana pembenahan anak usaha Pertamina. Kondisi Pertamina saat ini terlalu gemuk dan perampingam anak atau cucu usaha bisa jadi solusi. “Bagus jika terealisasi rencana itu, kan jadi bisa lebih efisien nanti,” tandas Satya.(RI)