JAKARTA– PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan pertambangan batubara dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia, mencatatkan peningkatan laba bersih cukup fantastis sepanjang semester I 2017 dibandingkan periode sama tahun lalu. Dalam laporan keuangan perusahaan publikasi, Bumi mencatatkan laba bersih untuk pemilik entitas induk sebesar US$ 162,25 juta sepanjang periode Januari-Juni 2017, naik signifikan dibandingkan rugi bersih pada periode sama tahun lalu sebesar US$ 20,8 juta.

Perolehan laba bersih Bumi, terutama berasal dari bagian atas laba entitas asosiasi Bumi yang mencapai US$ 120,82 juta. Angka ini melonjak 310,33% dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 15,16 juta. Padahal, pendapatan perusahaan per akhir Juni hanya US$ 15,60 juta, naik 22,16% dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 12,77 juta.

Di sisi lain, peningkatan fantastis laba bersih perusahaan dalam kelompok Bakrie Group ini pun ditopang oleh penurunan beban bunga dan keuangan. Per Juni 2017, beban bunga dan keuangan perseroan sebesar US$ 96,27 juta, turun 60,17% dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 241,69 juta.

Bumi juga mencatatkan peningkatan signifikan dari arus kas dari aktivitas investasi. Total kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi hingga Juni 2017 mencapai US$ 136,77 juta dibandingkan rugi US$ 679,9 ribu pada periode sama tahun lalu.

Aset Bumi juga meningkat. Total aset perusahaan hingga akhir Juni sebesar US$ 3,13 miliar, naik dibandingkan periode sama 2016 sebesar US$ 3,1 miliar. Perseroan juga mampu menekan utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Total utang jangka pendek tinggal US$ 461 juta, turun dibandingkan periode 2016 sebesar US$ 764,26 juta dan total utang jangka panjang turun menjadi US$5,07 miliar dibandingkan US$5,12 miliar. (DR)