JAKARTA – Pemerintah memastikan kapasitas produksi minyak di Lapangan Banyu Urip yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur akan ditingkatkan. Peningkatan tersebut dilakukan untuk mencapai target produksi siap jual (lifting) minyak 2017 sebesar 825 ribu barrel oil per day (BOPD) atau lebih besar dari yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 815 ribu BOPD.

“Kalau pemerintah maunya produksi minyak lebih besar lebih baik, supaya lifting-nya bagus,” kata Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) dan ExxonMobil sudah menyampaikan dokumen perubahan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk mendapatkan persetujuan. Persetujuan yang diminta adalah untuk dapat berproduksi mencapai 200 ribu BOPD. AMDAL yang sebelumnya dimiliki Proyek Banyu Urip hanya untuk produksi minyak sebesar 185 ribu BOPD.

Djoko Siswanto, Direktur Teknis dan Lingkungan Ditjen Migas Kementerian ESDM, menyatakan telah mengirimkan surat rekomendasi penyusunan AMDAL kepada Kementerian LHK sejak akhir tahun lalu, sehingga saat ini hanya tinggal menunggu keputusan Kementerian KLH untuk memberikan lampu hijau peningkatan produksi. Izin AMDAL diharapkan bisa segera diberikan dalam waktu dekat agar realisasi target produksi tahun ini bisa tercapai.
“Dari kita sudah kasih surat rekomendasi sejak September 2016, jadi tinggal tunggu keputusan saja. Harusnya sih secepatnya bisa selesai AMDAL-nya,” tandasnya.
Produksi minyak Banyu Urip sebesar 185 ribu BOPD atau sebesar 20 persen dari produksi minyak mentah nasional. Pada 2016, Banyu Urip melebihi target produksi hingga 106 persen pada tingkat produksi 171 ribu BOPD dan target lifting pada 2017 berada pada tingkat produksi 200 ribu BOPD dan akan mendukung hingga 24 persen dari target produksi minyak nasional. 

Minyak mentah yang diproduksikan dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro diolah di Central Processing Facility (CPF) yang berproduksi hingga 185 ribu barel per hari. Dari CPF, minyak tersebut dialirkan melalui pipa darat sejauh 72 kilometer hingga ke pantai Palang, Tuban. Lalu, dilanjutkan melalui pipa bawah laut dan ditampung di FSO Gagak Rimang yang berada 23 kilometer di lepas pantai Tuban.(RI)