JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengembangkan salah satu potensi laut dan samudra, yakni energi laut dan samudra untuk menghasilkan listrik. Untuk mengembangkan energi laut pemerintah menjajaki kerja sama investasi dengan sejumlah investor luar negeri.

“Kita baru mulai explore pemanfaatan arus laut dan menjajaki kerjasama investasi dengan pihak seperti Austria, Perancis dan UK (United Kingdom), yang tentunya diawali dengan FS (feasibility study),” ujar Maritje Hutapea, Direktur Aneka Energi Terbarukan Kementerian ESDM kepada Dunia Energi, Senin (4/9).

Prinsip kerja teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi yang secara topografi memungkinkan akumulasi energi.

Meskipun penelitian untuk mendapatkan teknologi yang optimal dalam mengkonversi energi gelombang laut masih terus dilakukan, saat ini, ada beberapa alternatif teknologi yang dapat dipilih.

Pantai barat Pulau Sumatera bagian selatan dan pantai selatan Pulau Jawa bagian barat berpotensi memiliki energi gelombang laut sekitar 40 KW per m.

Kecepatan arus pasang-surut di pantai-pantai perairan Indonesia umumnya kurang dari 1,5 m per detik, kecuali di selat-selat diantara pulau-pulau Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), kecepatannya bisa mencapai 2,5 – 3,4 m per detik.

Arus pasang-surut terkuat yang tercatat di Indonesia adalah di Selat antara Pulau Taliabu dan Pulau Mangole di Kepulauan Sula, Propinsi Maluku Utara, dengan kecepatan 5,0 m per detik. Berbeda dengan energi gelombang laut yang hanya terjadi pada kolom air di lapisan permukaan saja, arus laut bisa terjadi pada lapisan yang lebih dalam. Kelebihan karakter fisik ini memberikan peluang yang lebih optimal dalam pemanfaatan konversi energi listrik.

Pada dasarnya, arus laut merupakan gerakan horizontal massa air laut, sehingga arus laut memiliki energi kinetik yang dapat digunakan sebagai tenaga penggerak rotor atau turbin pembangkit listrik. Secara global laut mempunyai sumber energi yang sangat besar yaitu mencapai 2,8 x 1014 (280 Triliun) Watt-jam. Selain itu, arus laut ini juga menarik untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik karena sifatnya yang relatif stabil dan dapat diprediksi karakteristiknya.

Saat ini PT PLN (Persero) juga tengah melakukan studi untuk rencana pemanfaatan arus laut untuk energi listrik.

Menurut Tohari Hadiat, Kepala Divisi EBT PLN, potensi arus laut ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada beberapa yang tertarik, namun sepertinya masih hitung-hitung kelayakan harga.

“Rencana pemanfaatan arus laut belum sampai tahap pembahasan teknologi,” kata Tohari.(RA)