JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng Real Estate Indonesia (REI) terkait rencana pengembangan solar cell di perumahan.

Yunus Saefulhak, Direktur Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, mengatakan Kementerian ESDM sudah menandatangani nota kesapahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan REI.

“Kerja sama dengan REI itu dalam rangka membangun solar cell di atap perumahan. Jadi nanti, perumahan suplai listriknya dari solar cell itu, jadi kota mandiri,” kata Yunus di sela-sela The 6th Indo EBTKE ConEx 2017 in Conjunction with Bali Clean Energy Forum (BCEF) di Jakarta, Rabu (13/9).

Menurut Yunus, pengembangan solar cell di perumahan memerlukan studi kelayakan (feasibility study/FS) terlebih dahulu.

“Ini perlu studi dulu, kelayakannya. Selain itu perlu pertimbangan sisi pendanaannya, soft loan. Tentunya kita tidak mau memberatkan masyarakat. Misal dari clean technology fund atau lainnya yang rate-nya rendah,” ungkap dia.

Beberapa kegiatan pada IndoEBTKE CoNex dan BCEF 2017 antara lain Sidang Panel, Training di bidang EBTKE (bekerja sama dengan GIZ, DANIDA, UNDP, BRITCHAM, USAID-ICED), Pameran, Forum Investasi dan Forum Generasi Muda EBTKE (Youth Forum).

Acara ini dihadiri oleh undangan dari kalangan Pemerintah, Kedutaan Besar Negara sahabat, Badan Usaha EBTKE, Badan Usaha pendukung, investor, LSM, asosiasi, peneliti dan akademisi, masyarakat umum, dan media massa, serta hampir 100 exhibitor dari perusahaan nasional, multinasional, serta instansi pemerintah.(RA)