JAKARTA – PT Pamapersada Nusantara, unit usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) di bidang kontraktor pertambangan membukukan pendapatan Rp29,6 triliun pada 2017, naik 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Pamapersada tercatat berkontribusi 46% dari total pendapatan United Tractors, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) sepanjang 2017 yang mencapai Rp64,6 triliun. Selain dari Pamapersada, anak usaha di sektor pertambangan, PT Tuah Turangga Agung memberikan kontribusi 11% terhadap pendapatan United Tractors.

United Tractors juga mendapat pendapatan dari unit usaha mesin konstruksi sebesar 38% dan industri konstruksi 5% dari total pendapatan 2017. Pendapatan United Tractors tercatat naik 42% dibanding 2016 sebesar Rp45,53 triliun. Seiring kenaikan pendapatan, laba bersih juga naik 48% menjadi Rp7,4 triliun pada 2017.

United Tractors dalam laporannya, Selasa (27/2) menyebutkan Pamapersada mencatat peningkatan volume produksi batu bara milik klien dari 109,2 juta ton pada 2016 menjadi 112,6 juta ton pada tahun lalu. Demikian pula volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) naik dari 701,5 juta bank cubic meters (bcm) menjadi 800,8 juta bcm.

Pamapersada memiliki kontrak pengelolaan tambang milik sejumlah perusahaan batu bara domestik, seperti PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO); PT Bukit Asam Tbk (PTBA); PT Indominco Mandiri Tbk, PT Kaltim Prima Coal; PT Kideco Jaya Agung; PT Jembayan Muarabara dan PT Trubaindo Coal Mining.

Tuah Turangga Agung sepanjang 2017 mencatat penjualan batu bara 6,3 juta ton, turun 8% dibanding tahun sebelumnya 6,9 juta ton. Penurunan tersebut disebabkan penurunan volume penjualan dari porsi coal trading. Namun seiring dengan kenaikan harga jual rata-rata pada 2017, pendapatan Tuah Turangga Agung naik 40% menjadi Rp7,2 triliun.(AT)