JAKARTA – PT Pertamina (Persero) diminta meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri (Tingkat Komponen Dalam Negeri /TKDN) untuk bisa berperan lebih jauh dalam memacu perekonomian Indonesia. Investasi perusahaan negara atau badan usaha milik negara (BUMN) menjadi salah satu faktor dominan dalam mendorong gross domestic product (GDP). 

“Investasi perusahaan BUMN dan swasta adalah komponen pendorong GDP yang besar pengaruhnya. Apalagi jika banyak menggunakan sumber daya manusia (SDM) dan komponen dalam negeri,” kata Berly Martawardaya, pengamat energi dari Universitas Indonesia kepada Dunia Energi, Kamis (12/1).

Menurut Berly, perusahaan sekelas Pertamina untuk bisa menjaga kinerjanya harus mampu mengendalikan dan menciptakan good corporate governance (GCG) yang baik, termasuk dalam kegiatan usahanya yang saat ini gencar melakukan ekspansi hingga ke luar negeri.
“Saya yakin Pertamina akan menjalankan GCG dan prudent dalam melakukan ekspansi usaha,” kata dia.

Pada 2017 Pertamina telah menganggarkan sekitar US$ 1 miliar untuk bisa melakukan ekspansi dari total dana US$3,7 miliar alokasi di sektor hulu dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2017.

Persiapan intensif dilakukan Pertamina untuk mengajukan proposal pengelolaan dua blok migas di Iran, yaitu Ab-Teymour dan Mansouri yang tercatat memiliki cadangan tiga miliar barel kepada National Iranian Oil Company (NIOC). 
Menurut Berly, lini bisnis strategis lain yang patut dijadikan fokus dalam kegiatan Pertamina ke depan guna mencapai target sekaligus berperan positif dalam meningkatkan GDP negara adalah lini usaha pengolahan, yakni dengan revitalisasi empat kilang dan pengerjaan dua pembangunan kilang baru.
Sujatmiko, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Kerjasama Publik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan pemerintah mengapresiasi kinerja Pertamina yang turut berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi bersama dengan para BUMN lainnya.
Pemerintah, lanjut dia, juga berkomitmen untuk memfasilitasi Pertamina dalam pengembangan usaha, salah satunya adalah di kegiatan ekspansi.
“Kita dukung melalui kerja sama antar negara di sektor energi. Pastikan kita akan coba juga mengajak Pertamina,” kata Sujatmiko.(RI)